JAKARTA, virprom.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuka pintu untuk mencalonkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan pada Pilpres Jakarta 2024.

Ketua DPP PKB Daniel Yohan mengatakan partainya akan mendukung Anis bekerja sama dengan PDI Perjuangan.

Daniel mengatakan pada Minggu (09/06/2024): “Sekarang semua pertandingan sudah berlangsung. Kami akan mempertahankan hasil akhirnya.”

Wakil Ketua PKB Jazilul Fawaid mengatakan calon bupati harus menjalani Uji Kesesuaian dan Kesesuaian (UKK) yang dilakukan PKB.

Baca Juga: Anis Kasang Sebut Tak Ada Komunikasi soal Diajak Duet di Pilkada DKI

Jika ingin mendapatkan tiket PKB Jakarta Pilka 2024 cocok juga untuk Anis.

“Ya, daftar ke DKI dan mereka akan menghubungi Anda. Kita tetap harus mengikuti mekanisme yang ditetapkan partai,” kata Jazilul, Selasa (6/4/2024).

Ia pun menilai Anis berpeluang kembali berlaga di DKI Jakarta karena kualifikasinya yang tinggi.

Jadi Pak Anis atau siapapun calon kepala daerah lainnya tetap harus melihat jaringannya, suara elektoralnya, popularitasnya, potensi menangnya, kata Jazilul.

Sebelumnya, PDI-P memberi isyarat bahwa Anis masuk dalam daftar calon gubernur Jakarta.

Baca Juga: Anis: Kehormatan Luar Biasa karena PDI Perjuangan Maju di Pilkada Jakarta

Ketua DPP PDI-P Ahmed Basarah pun mengaku telah melakukan pertemuan resmi dengan Ketua Umum PKB Jenderal Muhaimin Iskandar untuk membahas peluang kerja sama.

Dia mengatakan, jika PKB mencalonkan Anis, maka kader PDI Perjuangan bisa diusung sebagai calon wakil gubernur (Kawagub).

“Jika PKB bisa mencalonkan Pak Anis Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, maka kerja sama kami dengan PKB akan dilakukan di Pilkada Jakarta,” kata Basarach.

“Bisa dibicarakan kerja sama politik terkait calon yang diajukan PKB, dalam hal ini Pak Anis Baswedan dan calon yang bisa kami usulkan dari PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Sementara itu, Anis mengaku akan segera mengambil keputusan apakah akan kembali ke Pilkada Jakarta atau tidak.

Baca Juga: Anis Akan Putuskan Ikuti Pilkada DKI dalam Waktu Dekat

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku fokus menyelesaikan negosiasi dengan berbagai pihak sebelum mengambil keputusan.