Studi: Melodi di Puncak Tangga Lagu Kurang Kompleks Dibanding Dulu

LONDON, virprom.com – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa jenis lagu yang menduduki puncak tangga lagu saat ini tidak sesulit lagu-lagu masa lalu. 

Para ilmuwan dari Queen Mary University of London berpendapat bahwa perubahan ini, setidaknya sebagian, disebabkan oleh munculnya genre baru seperti street rock, disko, dan hip-hop.

Madeline Hamilton, salah satu penulis studi tersebut, menjelaskan bahwa meskipun melodi menjadi lebih sederhana, aspek musik lainnya mungkin menjadi lebih kompleks. 

Baca juga: Label Musik Tuntut Pencipta Musik AI Suno Atas Pelanggaran Hak Cipta

“Musik masa kini mencakup banyak lapisan dan tekstur suara,” katanya, seraya mencatat bahwa musik masa lalu ingin menambah kompleksitas melalui suara karena menggunakan banyak instrumen.

Dalam jurnal Scientific Reports, Hamilton dan Dr. Marcus Pearce mempelajari lagu-lagu yang masuk lima besar tangga lagu Billboard AS akhir tahun setiap tahun antara tahun 1950 dan 2022, The Guardian melaporkan. 

Mereka menganalisis delapan karakteristik yang berkaitan dengan nada dan struktur ritme melodi, dan menemukan bahwa rata-rata kompleksitas melodi menurun seiring waktu, dengan dua penurunan besar pada tahun 1975 dan 2000, dan penurunan kecil pada tahun 1996.

Hamilton mengatakan penurunan awal mungkin terkait dengan popularitas musik stadium rock dan disko. 

Kemunduran sekitar tahun 2000 kemungkinan besar disebabkan oleh bangkitnya hip-hop, sebuah genre dengan melodi yang sangat sederhana. 

Kemunduran pada tahun 1996 mungkin dipengaruhi oleh munculnya platform audio digital yang memudahkan reproduksi format menjadi lagu.

Meskipun melodi menjadi lebih mudah, analisis menunjukkan peningkatan kepadatan nada, jumlah nada yang ditulis per detik, terutama sejak tahun 2000. 

Baca Juga: Hong Kong Tangkap 3 Orang karena Penghina Lagu Kebangsaan China

“Jika Anda memiliki melodi dengan banyak nada per detik, itu membatasi betapa rumitnya melodi tersebut,” kata Hamilton.

Penelitian lain tidak menemukan penurunan timbre atau harmoni musik di tahun 50an sejak tahun 1960an. 

Baca juga: Viral di Jerman, Cuplikan Pesta Populer Perlihatkan Orang Nyanyikan Lagu Nazi

Hamilton mengatakan dia dan timnya berencana memperluas analisis mereka dengan memasukkan lebih banyak lagu dan aspek musik lainnya seperti akord. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top