Studi Lancet: Diperkirakan Korban di Gaza Melebihi 186.000 Jiwa

GAZA, virprom.com – Sebuah studi Lancet memperkirakan dampak perang Israel di Gaza mencapai lebih dari 186.000 jiwa.

Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangannya pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas menyerang Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Namun, studi Lancet menunjukkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Israel Mengatakan Akan Menyerang Musuh yang Bekerja di Sekolah Gaza

Sebab, angka kematian resmi belum termasuk ribuan orang yang tertimpa reruntuhan dan kematian tidak langsung akibat rusaknya fasilitas kesehatan, sistem distribusi pangan, dan infrastruktur publik.

“Selain dampak langsung kekerasan, konflik juga berdampak tidak langsung terhadap kesehatan,” demikian hasil penelitian yang dikutip Al Jazeera, Senin (8/7/2024).

Ia juga mengatakan bahwa meskipun perang di Gaza akan segera berakhir, konflik tersebut akan memakan banyak korban jiwa dalam beberapa bulan dan tahun mendatang karena hal-hal seperti penyakit.

Jumlah korban tewas diperkirakan akan lebih tinggi karena sebagian besar infrastruktur Gaza telah hancur, kata studi tersebut.

Ada juga kekurangan makanan, air dan tempat tinggal, dan badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina telah dikurangi.

“Dalam konflik baru-baru ini, kematian tidak langsung mencapai tiga hingga 15 kali lebih tinggi dibandingkan kematian langsung,” jelasnya.

Baca Juga: Pasukan Israel Terus Menyerang Gaza Saat Perunding Mendorong Gencatan Senjata

Setelah menerapkan “perkiraan konservatif” yaitu empat kematian tidak langsung untuk setiap kematian langsung, maka masuk akal untuk berasumsi bahwa 186.000 atau lebih orang mungkin tewas dalam perang di Gaza.

Angka ini mewakili hampir 8 persen dari populasi Gaza sebelum perang yang berjumlah 2,3 juta jiwa.

Studi Lancet mencatat bahwa badan intelijen Israel, PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semuanya sepakat bahwa informasi tentang korban jiwa telah dikirim ke Otoritas Palestina di Gaza.

Penghancuran infrastruktur di Gaza membuat sulit untuk menjaga angka kematian tetap di bawah angka kematian, sehingga laporan menunjukkan jumlah kematian mungkin lebih tinggi.

“Mendapatkan indikator yang tepat adalah penting untuk memastikan akuntabilitas sejarah dan sepenuhnya mengakui konsekuensi perang. Ini juga merupakan persyaratan hukum,” katanya.

Selama penyelidikan, Mahkamah Internasional membuat keputusan awal mengenai kasus genosida terhadap Israel pada bulan Januari.

Untuk itu, Mahkamah Internasional perlu mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah pemusnahan dan pelestarian bukti-bukti terkait dugaan tindakan genosida.

Baca juga: Inilah yang Dilakukan Seorang Ibu di Ukraina Saat Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit

Penelitian ini dipublikasikan di bagian artikel jurnal, artinya tidak ditinjau oleh rekan sejawat.

The Lancet adalah jurnal kesehatan umum mingguan. Jurnal ini merupakan salah satu jurnal kedokteran tertua dan paling dihormati di dunia. Dengarkan berita terbaru kami dan pilih langsung di ponsel Anda. Untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top