Studi: Gaya Hidup Sedentari Sejak Kecil Bahaya untuk Jantung

virprom.com – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sedentary atau kurang gerak sejak masa kanak-kanak meningkatkan risiko hipertrofi ventrikel kiri.

Hipertrofi ventrikel kiri merupakan kondisi pembesaran jantung yang meningkatkan serangan jantung, stroke, dan kematian dini di usia dewasa, seperti dilansir Medical Daily, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kolesterol Tinggi dengan Mengubah Gaya Hidup

Menurut penelitian yang melibatkan peneliti dari Universitas Bristol dan Exeter di Inggris dan Universitas Eastern Finland, hanya tiga hingga empat jam aktivitas fisik ringan setiap hari dapat membantu mengurangi risiko peningkatan massa dan ukuran jantung.

Dalam penelitian ini, tim peneliti mengamati 1.682 anak-anak angkatan 90-an Universitas Bristol selama 13 tahun, dari usia 11 hingga 24 tahun.

Peserta memakai accelerometer di pinggang selama 4-7 hari pada tiga tahap usia yaitu 11, 15, dan 24 tahun.

Untuk mengukur struktur dan fungsi jantung, peneliti mengambil hasil ekokardiografi dari partisipan berusia 17 dan 24 tahun.

Baca juga: 9 Penyebab Hb Tinggi, Bisa Karena Masalah Gaya Hidup dan Kesehatan

Dalam penelitian ini, sampel darah partisipan diambil dengan tahapan berbeda, yaitu untuk mengukur kolesterol low-density lipoprotein (LDL), kolesterol high-density lipoprotein (HDL), trigliserida, glukosa, insulin, dan protein C-reaktif sensitivitas tinggi.

Studi ini juga memperhitungkan faktor-faktor seperti tekanan darah peserta, detak jantung, status merokok, status sosial ekonomi dan riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga.

Rata-rata waktu duduk pada masa anak usia dini adalah enam jam sehari dan secara bertahap meningkat menjadi sembilan jam sehari saat mereka mencapai usia dewasa muda.

“Peningkatan waktu duduk ini dikaitkan dengan pembesaran jantung secara progresif, yang berkontribusi 40 persen terhadap peningkatan massa jantung secara keseluruhan selama periode pertumbuhan 7 tahun dari masa remaja hingga dewasa muda,” kata para peneliti dalam rilisnya.

Baca juga: Kasus Kanker di Kalangan Muda Meningkat Akibat Gaya Hidup Barat

Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa kebiasaan kurang gerak meningkatkan massa jantung, terlepas dari status obesitas atau tekanan darah tinggi seseorang.

Para peneliti mencatat bahwa rata-rata tiga hingga empat jam aktivitas fisik ringan setiap hari selama masa penelitian mengurangi peningkatan massa jantung sebesar 49 persen.

Dengan lebih banyak aktivitas fisik ringan, fungsi jantung meningkat.

Sementara itu, dengan aktivitas fisik sedang hingga berat, terdapat sedikit peningkatan ukuran jantung (5 persen) yang sebagian besar bersifat fisiologis, kata para peneliti.

“Ada semakin banyak bukti bahwa perilaku sedentary di masa kanak-kanak merupakan ancaman kesehatan yang perlu ditanggapi dengan serius,” kata Andrew Agbaje, yang memimpin penelitian tersebut.

Baca juga: 4 Gaya Hidup Tidak Sehat yang Menjadi Faktor Risiko Kanker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top