Strategi Kemenperin agar Penjualan Mobil Keluar dari Jebakan 1 Juta Unit

JAKARTA, virprom.com – Pasar kendaraan roda empat atau lebih di Indonesia saat ini sedang mengalami fase jebakan satu juta atau tertahan di angka satu juta unit selama satu dekade terakhir.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo), hingga tahun 2023 penjualan mobil tidak pernah melebihi satu juta unit. Penjualan mobil tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebanyak 1.229.811 unit.

Masa inilah yang pertama kali dicanangkan Program Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Terjangkau (KBH2) atau lebih dikenal dengan Low Cost Green Car (LCGC). Segmen ini secara langsung berkontribusi lebih dari 30 persen terhadap penjualan nasional.

Baca juga: Tol Cimanggis-Cibitung Diresmikan, Tol JORR 2 Terhubung Penuh 111 Km

Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengakui penjualan mobil dalam negeri di Indonesia cenderung bertahan di angka 1 juta unit selama 10 tahun terakhir.

Berdasarkan kajian akademis LPEM UI, stagnasi penjualan mobil di Indonesia dipengaruhi oleh melemahnya daya beli masyarakat Indonesia sehingga membuat masyarakat yang tidak bisa membeli mobil baru beralih membeli mobil bekas, kata Putu di Jakarta, Rabu. . 10) /7/2024).

“Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan program yang dapat mendorong pembelian mobil baru di masyarakat. Tentu saja promosi insentif harus tetap mengedepankan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi karbon,” ujarnya.

Baca juga: Masa Depan Toyota Kijang Innova BEV Convertible

Terkait dengan upaya peningkatan penjualan mobil baru yang saat ini dilakukan, berkaca dari keberhasilan program sebelumnya, Kementerian Perindustrian berencana kembali menerapkan program Pajak Perputaran Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

“Langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan insentif fiskal berupa PPnBM DTP untuk kendaraan produksi dalam negeri,” kata Putu.

Insentif tersebut diberikan kepada kendaraan dengan persyaratan kandungan lokal atau TKDN tertentu dan mengutamakan jenis kendaraan rendah karbon untuk tetap mengedepankan tujuan kita bersama dalam memajukan industri komponen dalam negeri dan menciptakan industri net-zero emisi. dia berkata.

Baca Juga: Suzuki Berhenti Jual Ignis di Indonesia, Digantikan Fronx?

Selain itu, dukungan terkait pengendalian suku bunga juga bisa menjadi langkah untuk memberikan trigger bagi masyarakat untuk membeli kendaraan roda empat baru.

Terkait penurunan daya beli masyarakat, penurunan suku bunga pembelian mobil baru secara kredit bisa menjadi pilihan untuk mengembalikan minat masyarakat membeli mobil baru, kata Putu. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top