Soal Paskibraka Sempat Lepas Jilbab, Jokowi: Hormati Keberagaman

PENAJAM PASER UTARA, virprom.com – Presiden Joko Widodo angkat bicara soal aturan tidak tertulis yang memaksa 18 anggota Paskibraka melepas cadar saat upacara pelantikan presiden, Selasa (13 Agustus 2024).

Jokowi menilai Indonesia adalah negara besar dengan banyak suku dan adat istiadat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, semua pihak harus menghormati perbedaan.

“Keberagaman harus kita hargai, keberagaman harus kita hargai. Karena negara besar, beda suku, beda ras, beda agama,” kata Jokowi usai upacara penurunan bendera di Istana Negara. ibu kota negara. Kepulauan Kalimantan Timur, Sabtu (17 Agustus 2024).

Jokowi mengatakan, perbedaan tersebut merupakan anugerah yang patut disyukuri oleh masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang besar.

Ia menjelaskan bahwa “keberagaman adalah sebuah kekayaan yang patut kita syukuri karena kesatuannya, bukan perbedaannya.”

Baca Juga: Jelang Konser HUT RI di IKN, Anggota Paskibraka Tampak Berjilbab

Sebelumnya, Jokowi melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga telah menyampaikan pesan penghormatan terhadap iman para anggota Kelompok Pengibar Bendera Pusaka (Basakbaraka) yang akan bertugas pada upacara HUT RI ke-79 yang kedua.

“Dari sudut pandang Presiden, bagaimana kita berusaha menghormati keyakinan peserta, menurut saya itu perlu diperhatikan,” kata Moeldoko di Kompleks Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (15/8). 2024) ). .

Sebelumnya diberitakan, Pengurus Pusat Pensiun Paskipraka Indonesia (PPI) menyayangkan 18 calon Paskipraka perempuan tingkat nasional melepas cadar saat upacara pengukuhan di IKN, Selasa lalu.

Ketua Umum PPI (Ketum) Gosta Vereza meminta klarifikasi kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selaku pengarah dan penanggung jawab program Paskibraka.

Tentu saja BPIP sebagai direktur dan penanggung jawab program Paskibraka siap mengevaluasi setiap kebijakan dan keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila, kata Gosta saat konferensi pers di kantor PPI, Jakarta, Rabu.

Menurut Gosta, kejadian ini menimbulkan keresahan di berbagai daerah. Oleh karena itu, PPI pusat menolak keras kebijakan pelarangan perempuan Paskipraka berjilbab.

Baru-baru ini, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Hyudi meminta maaf atas kejadian tersebut. Youdian juga menyampaikan apresiasi atas animo masyarakat terhadap pemberitaan seputar hijab.

BPIP juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang, kata Yudian dalam siaran pers BPIP, Selasa. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang semakin berkembang.”

Baca Juga: Soal Kontroversi Pencopotan Jilbab Paskibraka, Menag: Jilbab adalah Hak dan Harus Kita Hormati, Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top