Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

JAKARTA, virprom.com – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengatakan ada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang memberikan masukan kepada kepala negara.

Hal itu disampaikan JK menanggapi pengumuman Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang akan dihidupkan kembali pada masa Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Ada pengganti Wantimpres Dewan Pertimbangan Agung, jadi ada dua, kata Jusuf Kalla saat ditemui di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (16 Mei). ). 2024). ).

Baca juga: TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Akan Beri Nasehat Jika Prabowo Minta

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) menilai tidak ada alasan untuk mengganti Wantimpres.

“Iya betul (tidak perlu ada Dewan Perimbangan Agung),” kata JK yang pernah menjadi orang kedua di Indonesia.

Presiden Indonesia Joko Widodo dikabarkan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung Kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Presiden Joko Widodo menanggapi pidato tersebut. Ia mengingatkan, masa jabatannya sebagai presiden masih tersisa enam bulan lagi. Jadi dia masih ingin fokus menjadi presiden.

Baca juga: Disebutkan Dia Akan Jadi Dewan Pertimbangan Agung Jokowi: Saya enam bulan lagi jadi presiden lho.

“Saya masih presiden enam bulan lagi lho, saya masih presiden sekarang,” kata Jokowi saat tanya jawab di RSUD Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

“Sekarang saya masih kerja, (kenapa) ditanya begitu,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan Dewan Permusyawaratan Besar bisa dihidupkan kembali untuk mengakomodasi gagasan pembentukan klub presidensial oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Ke depan, kata Bamsoet, DPA bisa saja diisi oleh mantan presiden dan wakil presiden, karena Prabowo ingin menampung mantan presiden tersebut dalam sebuah forum.

“Sebenarnya kalau mau dilantik, kita punya Dewan Pertimbangan Agung yang bisa diisi oleh mantan presiden dan wakil presiden. Kalau mau diresmikan kalau Pak Prabowo setuju, kata Bamsoet, Selasa (7 Mei 2024) di Kompleks DPRD Senayan, Jakarta.

Baca juga: Soal Klub Presidensial Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dibangkitkan Kembali

Namun lebih lanjut Bamsoet menyatakan, untuk mengaktifkan kembali DPA yang ada pada era Presiden Soekarno dan Soeharto, diperlukan amandemen UUD 1945, karena DPA dibubarkan pada masa Reformasi dengan melakukan perubahan UUD 1945 dan fungsinya. Badan ini digantikan oleh Dewan Penasehat.

“Kalau formal lagi tidak apa-apa, terserah mau apa, tergantung Pak Prabowo, tapi harus melalui Amandemen Kelima,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top