Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Banggar DPR: Beri Keleluasaan pada Presiden Terpilih

JAKARTA, virprom.com – Badan Anggaran RI (BANGAR) Korea Utara memberikan kebebasan penuh kepada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam urusan anggaran. Sertakan pendanaan untuk program-program penting seperti makanan bergizi gratis.

Hal tersebut ditegaskan Saeed Abdullah, Ketua Bangar Korea Utara, saat memimpin pertemuan dengan empat Menteri Koordinator (MNC) di Gedung RI Korea Utara, Rabu (6 Mei 2024).

“Kalau pra penganggaran pangan bergizi itu masih hak prerogratif presiden mendatang, kita belum tahu pasti. Jadi, mulai kemarin, badan anggaran memberikan kewenangan penuh pengambilan keputusan kepada presiden terpilih, kata Saeed seperti dikutip Kompas TV, Rabu.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menegaskan, Korea Utara tidak berhak membatasi visi dan misi Presiden terpilih RI Prabowo Subianto pada masa jabatan 2024-2025.

Baca Juga: Pertahankan Kabinet Prabow-Gibran, Susun Kementerian Khusus Program Gizi Gratis Mendapat Kekuasaan

“Kami ingin memastikan presiden terpilih bisa mewujudkan visi dan misinya. “Setelah itu kita baru tahu seperti apa jika ada perubahan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang biasanya terjadi pada bulan Januari,” kata Syed.

Sebelumnya, anggota Korea Utara Esti Vijaya meminta Koordinator Kementerian Kebudayaan dan Pembangunan Manusia memastikan program gizi gratis tidak menghabiskan anggaran sektor pendidikan.

Sebab, Esti menilai, ada tanda-tanda anggaran pendidikan akan digunakan untuk mendanai program yang dijanjikan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Catatan ini mungkin hanya sekedar contoh,” kata Esty dalam konferensi tersebut, “Saya hanya berharap makan siangnya tetap berjalan tapi tidak mengambil anggaran pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama.” pemerintahan yang dipimpin Mujahid pada hari Rabu

Baca Juga: Prabow Tetapkan Makan Siang Gratis: Makanan Bergizi Gratis dan Sesuai untuk Anak

Politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan anggaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berkurang dari Rp 87,187 miliar pada tahun 2025.

Esti juga menyoroti anggaran Kementerian Agama (Kemenag) untuk mendanai Kartu Indonesia Pintar (KIP) universitas yang tidak pernah diterbitkan.

“Belum lagi di Kementerian Agama Pak Menko, sejak kemarin kita kaget sekali karena anggaran tahun 2024 tidak hanya untuk kursus KIP saja, tapi untuk PIP (Program Indonesia Pintar) juga masih sangat rendah. Mohon permisi,” katanya.

Baca Juga: Pertahankan Kabinet Prabow-Gibran, Susun Kementerian Khusus Program Gizi Gratis Mendapat Kekuasaan

Program Gizi Gratis yang dahulu dikenal dengan Makan Siang Gratis merupakan salah satu janji kampanye Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpress) 2024.

Hashim Djojokhadikusumo, anggota pimpinan Kelompok Kampanye Nasional (TKN) Prabow-Gibran, mengungkapkan, program yang bertujuan menjangkau 82,9 juta anak Indonesia ini membutuhkan anggaran sebesar $450 triliun.

Namun, berdasarkan perhitungan TKN Prabowo-Gibran, kebutuhan anggaran program makan siang gratis tahap pertama berkisar Rp 100-120 triliun.

Belakangan, Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjabat Ketua Pengurus Kelompok Kampanye Nasional (TKN) Prabow-Gibran mengungkapkan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa menjadi sumber pendanaan untuk mendukung program makan siang gratis tersebut. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top