Sistem Air di Gaza Rusak, Anak-anak Kini Diserang Penyakit

GAZA, virprom.com – Perang di Gaza menghancurkan segalanya. Bukan hanya rumah atau bangunan, tapi kesehatan mental, kesehatan jiwa dan anak.

Seperti Yunis Jumaa (9). Dia sekarang terbaring di ranjang rumah sakit di Khan Younis di Gaza selatan, tubuhnya yang bengkok sulit dilihat.

Lengan dan kakinya seperti batang panas, sendi lututnya patah, dadanya naik turun dengan kulit meregang di tulang rusuknya.

Baca juga: Juru Bicara Israel: Banyak Sandera di Gaza yang Masih Hidup

“Sebelum anak saya sehat, dia sudah sehat,” kata ibunya, Ghanima Jumaa, seperti dikutip BBC, Jumat (21/6/2024).

“Tetapi ketika dia melihat kekurangan nutrisi dan dehidrasi, itu menjadi apa yang Anda lihat sekarang,” ujarnya.

“Air kemasan tidak ada, anak-anak jalan jauh ambil air, airnya kotor,” jelas Ghanima.

Di dekat koridor rumah sakit Nasser terbaring Tala Ibrahim Muhammad al-Jalat yang berusia lima tahun.

Dia hendak bangun tetapi dia tidak bergerak, mata abu-abunya berputar ke belakang kepalanya.

Tala juga kurus dan kekurangan gizi.

Di tempat tidurnya, ayahnya Ibrahim Muhmmad al-Jalat memegang tangannya, berhati-hati agar tidak merusak infus di lengannya.

Ia mengetahui bahwa cuaca panas, suhu mendekati 40 derajat, dan kurangnya air bersih menyebabkan putrinya hampir meninggal.

Dia berkata: “Situasinya semakin buruk.

Baca juga: Nasib Warga Palestina yang Mencari Anggota Keluarganya yang Hilang di Gaza

“Suhu di tenda kami luar biasa, air yang kami minum sangat kotor, karena anak-anak dan orang tua bisa sakit,” jelasnya.

Dan karena rumah mereka hancur, ratusan ribu warga Gaza terpaksa mengungsi, tinggal di bawah terpal di kamp-kamp sementara, dengan sedikit perlindungan dari terik matahari.

Akses terhadap air bersih atau tidak merupakan masalah sehari-hari. Antrean panjang terbentuk di pusat distribusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top