Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

JAKARTA, virprom.com – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Abdul Haris mengaku heran banyak mahasiswa yang mengeluhkan kenaikan biaya seragam. UKT).

Sebab, menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Ristek, jumlah mahasiswa UKT yang rendah masih mendominasi perguruan tinggi negeri (PTN). Sebaliknya, hanya sedikit mahasiswa yang biaya UKT-nya tinggi.

“Penting juga untuk kita sampaikan, kemarin banyak informasi dari surat kabar atau media seperti Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas 11 Maret, Universitas Riau dan Universitas Jenderal Soedirman,” kata Terima kasih. Rapat Kerja Panitia X DPR, Selasa (21/5/2024).

“Yah, mungkin pimpinan dan anggota komisi

Baca Juga: Panitia DPR

Harry kemudian memperkenalkan para mahasiswa secara detail mengenai kelompok UKT. Jumlah mahasiswa dengan UKT rendah di Universitas Sumatera Utara sebanyak 862 orang.

“Kalau kita bandingkan jumlah ini dengan UKT tertinggi yang hanya 248 (orang),” kata Harris.

“Sebenarnya kemarin cukup ramai di Universitas Jenderal Soedirman. Kalau kita lihat di Universitas Jenderal Soedirman sebenarnya banyak sekali yang UKT-nya rendah, 867 (orang). Kalau kita bandingkan dengan UKT, yang tinggi sekitar 12. Mahasiswa , “tambahnya. berkata.

Meski demikian, Kemendikbudristek akan tetap meminta pihak kampus menyediakan ruang konseling jika ada mahasiswa yang keberatan dengan UKT.

Sebab, kata Harris, berdasarkan pengalaman Kemendikbud, upaya konsultasi sudah berjalan baik dan pihak kampus selalu melakukan perubahan biaya UKT.

“Tentu universitas ini membutuhkan data sebagai penjelasan atau mungkin justifikasi bagaimana kelonggaran tersebut diberikan,” ujarnya.

Baca juga: Penjelasan Kenaikan UKT ke DPR, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih

Sebelumnya diberitakan, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) (SI) sempat melayangkan protes ke Panitia X DPR terkait dugaan kenaikan iuran UKT yang bersifat khayalan.

Juru Bicara BEM SI Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Maulana Ihsanul Huda mengatakan, pihaknya sudah dua kali menggelar aksi demonstrasi di kampus.

Selain itu, mereka juga mengadakan audiensi dengan pihak pastoran. Namun, hasilnya nihil.

“Yang kita khawatirkan, UKT di Unsoed sendiri sudah naik banyak, naik 300 sampai 500 persen,” kata Maulana pada 16 Mei 2024 di ruang rapat Komisi X DPR Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

“Misalnya di sekolah saya sendiri, Sekolah Peternakan, yang tadinya Rp 2,5 juta kini naik menjadi Rp 14 juta, ini level tertinggi. Bagaimana kami tidak marah dengan hasil seperti itu?” katanya lagi.

Baca juga: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serukan lebih banyak siswa yang dikenakan batas UKT lebih rendah Dengarkan pilihan berita dan berita terkini langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top