Sindir Utang Menumpuk, Megawati: Ayo Pikir, Bagaimana Bayarnya?

JAKARTA, virprom.com – Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal utang negara yang terus meningkat dan menyinggung pentingnya memiliki menteri yang profesional.

“Pertanyaan saya, mari kita renungkan, bagaimana kita bisa melunasi utang kita? Mari kita renungkan, renungkan, jangan tidur nyenyak,” kata Megawati saat berbicara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P di Cord. City International Stadium, Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Di hadapan ribuan kader dan pendukung partainya, Megawati kemudian mengutarakan keinginannya menjadi menteri yang ramping saat menghadapi krisis multidimensi selama berkuasa.

Baca Juga: Megawati Singgung Kritik Revisi dan Penyiaran UU MK di hadapan Puan

Megawati pernah menjadi Wakil Presiden RI pada tahun 1999-2001 dan kemudian menjadi Presiden hingga tahun 2004 menggantikan Abdurrahman Wahid yang dilengserkan oleh MPR.

“Kalau menghadapi krisis multidimensi, saya suka bentuk kabinet ramping dengan 33 menteri, tapi karakternya apa, kabinet zaken, kabinet profesional,” kata Megawati.

“Jadi benar, orang yang tepat berada di tempat yang tepat. Terbukti kita mampu mengatasi krisis ini dan semua utang, bahkan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pun bisa dilunasi,” imbuhnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah utang pemerintah akan berkurang hingga akhir Maret 2024. Hal ini mengakhiri tren peningkatan jumlah utang pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Megawati Gemetar Ucapkan Terima Kasih kepada Pemilih PDI-P

Berdasarkan data dokumen APBN kita, jumlah utang pemerintah per 31 Maret sebesar Rp 8.262,10 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar Rp57,12 triliun yakni Rp8.319,22 triliun dibandingkan akhir Februari 2024.

Penurunan jumlah utang pemerintah diikuti dengan penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).

Rasio utang terhadap PDB dilaporkan sebesar 38,79 persen pada akhir bulan Maret, turun dari 39,06 persen pada bulan sebelumnya.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga angkat bicara soal persaingan jabatan menteri yang ia dengar pasca Pilpres 2024.

Baca Juga: Megawati: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berbuat baik dan buruk, Mahkamah Konstitusi juga sama

Ia juga mengatakan, dalam 9 tahun terakhir, banyak terjadi konflik kepentingan politik.

Bahkan jabatan menteri, yang dengar, wah, diperebutkan, kata Megawati.

Presiden dan Wakil Presiden yang baru terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming berencana menambah jabatan menteri di pemerintahan mereka ke depan.

DPR RI juga sedang berupaya merevisi undang-undang menteri tersebut agar jumlah lembaganya tidak dibatasi 34 lembaga seperti saat ini, melainkan bebas ditentukan oleh presiden. Dengarkan berita dan pilihan berita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top