Simbolisme dalam Upacara Peringatan HUT RI ke-79 di IKN

Peringatan 79 tahun kemerdekaan Indonesia merupakan momen bersejarah yang akan dirayakan berbeda dari sebelumnya di dua tempat, yakni ibu kota nusantara (IKN) dan Jakarta.

Upacara ini tidak hanya sekedar upacara peringatan, tetapi juga merupakan pesan politik yang simbolis dan kuat.

Sebagai pemimpin yang kerap menggunakan simbol-simbol dalam menyampaikan pesan, Presiden Joko Widodo nampaknya telah merancang upacara tersebut dengan cermat untuk mencerminkan transformasi dan kesinambungan kepemimpinan Indonesia.

Mari kita lihat lebih dalam makna perayaan hari jadi ini serta dampak teknis, budaya, dan politiknya.

Salah satu hal yang paling mengejutkan dalam perayaan HUT RI ke-79 adalah upacara tersebut digelar di dua tempat sekaligus, yaitu IKN dan Jakarta.

Di satu sisi, kehadiran Jokowi dan Ibu Negara Tanah Air bersama Prabowo Subianto memiliki pesan simbolis yang sangat mendalam.

Jokowi, presiden dua periode, menghadapi ibu kota baru yang menjadi cerminan nyata visinya untuk masa depan Indonesia.

Saat itu, ia didampingi oleh presiden berikutnya, Prabowo, yang seolah menunjukkan transisi yang mulus dan harmonis antara kedua pemimpin tersebut.

Hal ini mencerminkan kesinambungan kepemimpinan di Indonesia – mulai dari Jokowi yang meletakkan dasar di nusantara, hingga Prabowo yang melanjutkan proyek tersebut.

Di sisi lain, Jakarta memiliki Wakil Presiden Maruf Amin dan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Wakil Presiden saat ini dan masa depan.

Kehadiran mereka juga berarti kelangsungan pemerintahan tingkat wakil presiden, di mana peran mereka dalam menjaga stabilitas politik Indonesia akan terus berlanjut.

Semua ini memperkuat pesan bahwa Indonesia siap menghadapi transisi, dengan dua kepemimpinan – eksekutif dan legislatif – yang akan segera melakukan transisi.

Menariknya, posisi komando upacara terletak di IKN, hanya Jakarta yang maju. Hal ini merupakan tanda nyata bahwa pusat pemerintahan telah berpindah ke nusantara, baik secara simbolis maupun praktis.

Meski Jakarta masih menjadi kota penting, namun kini hanya berfungsi sebagai kota perwakilan. Pilihan mode

Pada peringatan tersebut, Jokowi mengenakan pakaian adat Kutai Kartanegara, sedangkan Prabowo mengenakan pakaian adat Jawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top