Siapa Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota, Jokowi atau Prabowo?

17 Agustus 2024, kurang dari dua bulan lagi. Persiapan perayaan kemerdekaan 17 Agustus 2024 masih dilakukan di ibu kota pulau itu.

Ada dua cara merayakan kemerdekaan. Usulan pertama di ibu kota nusantara yang rencananya akan dihadiri Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Pemaparan kedua dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amien dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

HUT ke-79 ini penting karena menandai independensi Jokowi sebagai presiden.

Gagasan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke ibu kota Indonesia merupakan keinginan Presiden Jokowi yang diwujudkan dalam Undang-undang Ibu Kota Nusantara yang didukung seluruh politisi di DPR, kecuali PKS.

Presiden Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober 2024 dan digantikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Jelang perayaan 17 Agustus 2024 yang menjadi momen bersejarah bagi negeri ini, ada sejumlah kekesalan atas mundurnya Bambang Susantono selaku Direktur Utama Badan Ibu Kota Negara dan Dhony Rahajoe selaku Wakil Ketua Badan IKN. .

Basuki Hadimuljono dan Raja Juli Antoni digantikan sebagai Direktur dan Wakil Direktur Badan Ibu Kota Negara.

Pencopotan Bambang dan Dhoni masih menjadi tanda tanya. Ada ide untuk pembatalan atau penundaan.

Menteri Luar Negeri Pratikno mengatakan Bambang akan menjadikan kerja sama internasional sebagai tugas baru bagi pengembangan IKN.

Rencana Dhoni untuk berhenti memang sudah lama diisukan. Bahkan, ia mengajukan pengunduran diri pada Mei 2023.

“Pengunduran diri ini merupakan bentuk tanggung jawab saya kepada masyarakat atas keterbatasan saya sebagai Wakil Presiden Perseroan yang tidak bisa berbuat banyak untuk IKN sesuai dengan semangat dan tujuan pengembangan IKN yaitu menciptakan.” sejarah baru dan Kemenangan baru,” kata Dhoni melalui pesan kepada wartawan, Selasa, 4 Juni 2024.

Waktu akan berlalu. Presiden Jokowi baru menjabat empat bulan. Bisnis itu buruk.

Rupee melemah terhadap dolar AS. Harga sahamnya juga turun. Banyak perusahaan yang dipecat.

Namun menurut Litbang Kompas, tingkat persetujuan terhadap Presiden Jokowi dinilai tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top