Pengawasan publik terhadap bantuan militer ke Israel meningkat sejak pecahnya perang di Jalur Gaza menyusul serangan mematikan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dan di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai korban sipil dalam perang tersebut.
Sejak Oktober, banyak negara telah mentransfer senjata dan peralatan militer senilai ratusan juta dolar ke Israel, meski rincian relokasi mereka masih dirahasiakan. Amerika Serikat (AS) dan Jerman, yang memasok sebagian besar senjata impor Israel, memandang transfer tersebut penting bagi keamanan Israel.
Dari tahun 2019 hingga 2023, Amerika Serikat menyediakan 69 persen impor senjata Israel. Pada periode yang sama, Jerman memasok sekitar 30 persen impor senjata Israel. Italia berada di posisi ketiga. Meski Italia hanya menyumbang 0,9 persen impor senjata Israel pada tahun 2019 hingga 2023.
Baca selengkapnya: DPRK akan memberikan suara untuk mendukung Ukraina dan Israel
Bulan ini, Mahkamah Internasional (IJC) mulai mendengarkan gugatan hukum terhadap ekspor senjata Jerman ke Israel. Sementara itu, Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan 47 negara mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menyerukan untuk mengakhiri “penjualan, transfer dan pengiriman senjata, amunisi dan peralatan militer lainnya” ke Israel. Bagaimana cara Amerika memberikan bantuan militer?
Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dalam memberikan bantuan kepada Israel, sejak tahun 1940-an. Saat ini, sebagian besar bantuannya adalah bantuan militer.
Sejak Perang Dunia Kedua, Amerika Serikat telah memberikan banyak bantuan militer kepada Israel dibandingkan negara lain. Sebagian besar bantuan militer AS ke Israel disalurkan ke Program Pendanaan Militer Asing, yang memberikan hibah yang digunakan Israel untuk membeli barang dan jasa militer AS.
Pada tahun 2016, pemerintahan Presiden Barack Obama menandatangani perjanjian 10 tahun untuk mentransfer uang ke Israel sebesar 3,8 miliar USD/tahun. Sebagian besar dana tersebut merupakan hibah militer yang memungkinkan Israel membeli senjata Amerika.
Amerika Serikat adalah pemasok militer terbesar Israel. Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Amerika Serikat menyumbang 69 persen dari total impor senjata Israel antara tahun 2019 dan 2023.
Amerika Serikat bertujuan untuk memberi Israel “keuntungan militer kualitatif” dibandingkan negara-negara tetangganya. Israel menganggap Iran dan kelompok ekstremis yang didukungnya sebagai ancaman nyata dan Amerika Serikat mencatat bahwa Iran “berulang kali mengancam akan menghancurkan Israel”.