Siapa ISIS-K dan Mengapa Menyerang Konser di Moskwa?

RUSIA berduka atas serangan teroris yang menyasar ribuan penonton konser rock tersebut Jumat (22/3/2024) lalu. Rusia mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung nasional.

“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya Sabtu lalu. “Negara dan seluruh rakyatnya menangis padamu. “

Secara total, 6.200 tiket terjual habis untuk konser rock di dekat Moskow. Konser tersebut dihadiri oleh grup rock Rusia Picnic. Bukannya disambut dengan musik, ribuan penggemar tersebut justru disambut oleh sekelompok pria bersenjata kamuflase yang menembaki mereka dengan senjata otomatis.

Baca juga: Rusia Ragu ISIS Bertanggung Jawab atas Penembakan Konser di Moskow, Lalu Siapa Pelakunya?

Hingga Minggu kemarin, jumlah korban tewas sedikitnya 137 orang, termasuk tiga anak-anak. Lebih dari 150 orang juga terluka.

Ini adalah serangan paling mematikan dalam sejarah Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan tahun 2004.

Presiden Vladimir Putin berjanji akan mencari dan menghukum semua pihak yang terlibat dalam serangan tersebut.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengutuk keras penyerangan pada Jumat malam tersebut.

“Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dan kepada masyarakat serta pemerintah Federasi Rusia. Beliau mendoakan agar korban luka segera pulih,” demikian pernyataan Antonio Guterres yang dilansir melalui wakil juru bicaranya, Farhan Haq.

Dalam pernyataan terpisah, Dewan Keamanan PBB menyebut serangan itu “keji dan biadab”.

Baca juga: Kisah Remaja yang Menyelamatkan Ratusan Orang Saat Penembakan di Rusia

Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, menyampaikan belasungkawa kepada Putin pada hari Sabtu ini “atas serangan teroris serius yang menyebabkan banyak korban.” Demikian laporan media Tiongkok.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengutuk serangan tersebut. “Prancis mengungkapkan solidaritasnya terhadap para korban, keluarga mereka, dan seluruh rakyat Rusia,” demikian pernyataan dari Istana Elysee seperti dilansir AFP dan Reuters.

Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Klaim tersebut juga diperkuat oleh informasi dari Amerika Serikat (AS). Sejak klaim ini, para pejabat AS secara khusus mengaitkannya dengan ISIS-K. Siapa ISIS-K?

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pertama kali muncul dengan nama Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL) pada bulan April 2013. Namun, kelompok tersebut kini lebih sering disebut oleh masyarakat internasional atau media seperti ISIS.

ISIS adalah kelompok pemberontak Sunni transnasional yang beroperasi terutama di Irak barat dan Suriah timur. Organisasi ini berakar pada Perang Irak tahun 2003-2011. Pada penghujung tahun 2014, mulai bermunculan beberapa kelompok militan di beberapa negara yang mengaku berafiliasi dengan ISIS, salah satunya ISIS-K.

ISIS-K, yang wilayahnya mencakup Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan, adalah salah satu afiliasi regional ISIS yang paling aktif. Didirikan pada tahun 2015, kelompok ini memiliki reputasi sebagai kelompok militan yang “brutal”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top