Seruan Pertama Sheikh Hasina sejak Digulingkan, Desak Pendukungnya Unjuk Kekuatan

DHAKA, virprom.com – Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina meminta para pendukungnya menunjukkan kekuatannya di depan umum akhir pekan ini.

Keputusan ini terjadi beberapa jam setelah pengadilan memutuskan bahwa penyelidikan atas pembunuhannya terkait kerusuhan bulan lalu dapat dilanjutkan.

Hasina, 76, melarikan diri dengan helikopter ke negara tetangga India, tempat dia tinggal, pekan lalu ketika pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan di Dhaka.

Baca Juga: Yunus: Bangladesh wujudkan revolusi yang dipimpin mahasiswa, monster menjauh

Gerakan massa ini akhirnya mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung selama 15 tahun.

Lebih dari 450 orang tewas dalam minggu-minggu kerusuhan menjelang penggulingannya. Anggota partai Liga Awami yang dipimpinnya juga turun ke jalan. 

Kamis (15/8/2024) menandai peringatan pembunuhan ayahnya, pahlawan kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, dalam kudeta militer pada tahun 1975, tanggal yang ditetapkan pemerintahnya sebagai hari libur nasional. 

Menurut AFP, dia mengatakan dalam pernyataan tertulis kepada wartawan melalui putranya, yang tinggal di Amerika Serikat, “Saya menyerukan agar Hari Berkabung Nasional tanggal 15 Agustus diperingati dengan penuh hormat dan khidmat.”

Ia meminta para pengikutnya untuk mendoakan keselamatan semua jiwa. Ia juga menghiasi rumah masa kecilnya di ibu kota Dhaka dengan bunga dan doa.

Pemerintah sementara yang sekarang memerintah Bangladesh mengatakan pada malam ini bahwa mereka telah membatalkan perayaan hari raya yang bermuatan politik tersebut. 

Baca juga: [BERITA DUNIA SEPEKAN] Pengunjuk rasa di Bangladesh membawa pisau | Israel telah bersumpah untuk menghancurkan pemimpin baru Hamas

Pernyataan pada Selasa (13/8/2024) itu merupakan komentar publik pertama Hasina sejak pengunduran dirinya. 

Dia juga menuntut penyelidikan atas pembunuhan dan tindakan kriminal lainnya yang menyebabkan dia dicopot dari jabatannya selama kerusuhan, dan agar para pelakunya diidentifikasi dan dihukum. 

Baca Juga: Putra Syekh Hasina: Kekacauan Akan Kembali Melanda Bangladesh Jika Pemilu Tak Segera Digelar

Menurut data polisi dan rumah sakit yang sebelumnya dikumpulkan oleh AFP, senjata polisi bertanggung jawab atas sebagian besar kematian selama protes tersebut. Dengarkan berita terbaru dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top