Serangan Israel Bakar RS Indonesia di Gaza, Staf Medis dan Pasien Terjebak, Tak Ada yang Bisa Masuk ataupun Keluar 

GAZA, virprom.com – Serangan Israel pada Senin (21 Oktober 2024) membakar sebuah rumah sakit Indonesia di utara Gaza, Palestina.

Insiden itu terjadi ketika pasukan Israel melancarkan serangan baru di Gaza utara.

Mereka kembali menargetkan wilayah tersebut, dengan dalih bahwa mereka menargetkan militan Hamas yang berkumpul di sana.

Baca juga: RS Indonesia Dikepung Israel di Gaza, Dua Pasien Meninggal

Kebakaran RS Indonesia di Gaza terjadi tak lama setelah rumah sakit yang dibangun rakyat Indonesia untuk Palestina dikepung dan ditembaki akhir pekan lalu.

Kabarnya, dalam kejadian Sabtu (19/10/2024) lalu, dua orang pasien meninggal dunia dalam pengepungan Israel.

Marwan Sultan, direktur rumah sakit Indonesia di Gaza, mengatakan pada hari Sabtu bahwa tank Israel mengepung rumah sakit, memutus aliran listrik dan melepaskan tembakan ke rumah sakit, menargetkan lantai dua dan tiga dengan tembakan, Agence France-Presse melaporkan. Israel membakar rumah sakit Indonesia di Gaza.

Sementara itu, pejabat Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters pada hari Senin bahwa tentara Israel memasuki sebuah sekolah dekat rumah sakit Indonesia di Gaza, menculik siswa dan kemudian membakar fasilitas umum.

Dia menambahkan, api menjalar ke generator rumah sakit sehingga menyebabkan listrik padam.

Pejabat kesehatan mengatakan militer Israel menolak perintah untuk mengevakuasi tiga rumah sakit di wilayah tersebut atau meninggalkan pasien tanpa pengawasan.

Baca juga: Pejabat Gaza Sebut Israel Kepung Rumah Sakit Indonesia, Ditembak Jatuh Meski Ada Lebih dari 40 Pasien dan Staf Medis di dalamnya.

Tak hanya RS Indonesia di Gaza, RS Kamal Adwan di Gaza juga menjadi salah satu rumah sakit yang rusak parah akibat serangan Israel.

Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan kemarin bahwa setidaknya dua pasien luka parah meninggal di unit perawatan intensif rumah sakit karena kurangnya pasokan medis.

Di Gaza utara, warga dan staf medis mengepung tempat penampungan pengungsi, termasuk rumah sakit militer Israel.

“Unit darah di rumah sakit benar-benar habis. Kami menerapkan pendekatan pengobatan yang mengutamakan pasien. Ini faktanya,” kata Abu Safiya melalui pesan video kepada media.

Menurut mereka, tentara Israel tetap berada di luar rumah sakit.

Staf medis di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza melaporkan tembakan Israel di dekat rumah sakit semalam.

Baca juga: Israel Blokir Upaya WHO Evakuasi Pasien dari RS Indonesia di Gaza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top