JAKARTA, virprom.com – Direktur PT Risen Engineering Consultants Josia Irwan Rastandi menilai tenaga ahli yang membawahi uji beban di Tol Strada Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Cikunir-Karawang, tampak seperti “dewa”.

Hal itu disampaikan Josia saat disampaikan tim penasihat hukum mantan Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono dan Staf Ahli Jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting, Tony Budianto Sihite.

Josia dihadirkan sebagai saksi yang memberatkan atau meringankan dalam kasus dugaan korupsi pembangunan jembatan MBZ yang diduga merugikan negara sebesar Rp 510 miliar.

Baca juga: Lendutan Tol MBZ Diklaim Lebih Baik dari Teori Rencana

Di hadapan juri, Josia, konsultan uji beban Tol MBZ, mengatakan uji coba flyover Jakarta-Cikampek ini diawasi sejumlah ahli setingkat dewa.

Pasalnya, para ahli tersebut tergabung dalam Konsensus Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

“Semua dibicarakan dalam pertemuan dengan KKJTJ, dalam hal ini KKJTJ dipertimbangkan, karena biasanya kita bilang KKJTJ itu penuh dengan ‘tuhan’,” kata Josia saat sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Jakarta. Kecamatan Pusat (PN), Kamis (6/6/2024).

KKJTJ merupakan kumpulan ahli jembatan yang berasal dari akademisi, praktisi, profesional dan birokrat yang bertugas menilai keamanan jembatan jalan dan terowongan dalam hal desain dan pelaksanaan konstruksi agar sesuai dengan standar yang berlaku.

Menurutnya, tenaga ahli KKJTJ dianggap dewa karena berasal dari universitas ternama.

Baca juga: Saksi Sebut Terjadi Kemacetan di Tol MBZ Saat Uji Beban

Mereka dari UI, ITB, UGM, ITS, itu saja. Kalau Yang Mulia lihat, itu yang teratas dari Yang Mulia semua,” kata Josia.

“Tapi apakah para ahlinya dipanggil?” tanya Ketua Hakim Fahzal Hendri.

“Benar,” jawab Giosia.

“Apakah dia kompeten?” hakim bertanya lagi.

“Tepat sekali, Yang Mulia,” kata Yosia.

Di hadapan juri, Yosia bahkan menyebut para ahli KKJTJ yang mendampinginya ibarat dewa dari surga.

“Kamu menyebut itu dewa?” tanya hakim.