Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

JAKARTA, Kompass.com – Kepala Badan Pelayanan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Vilant Siburian mengatakan pada tahun 2023 pihaknya memperkirakan Indonesia akan mengalami serangan ransomware pada tahun 2024.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Sukmata pun menegaskan, BSSN memang berperan sebagai nabi.

Hal itu terjadi pada Kamis (27/6/2024) dalam rapat antara Komisi I DPR, Kominfo dan BSSN di Gedung DPR, Senan, Jakarta. Cominfo dan BSSN meminta penjelasan atas serangan PDN yang melumpuhkan layanan publik.

Kami memperkirakan apa yang akan terjadi pada tahun 2024 dalam hal serangan siber. Salah satunya adalah ransomware, yang sedang terjadi saat ini,” kata Violence.

Baca juga: Permohonan Menkominfo mundur seiring munculnya serangan ransomware PDN

“Kemudian yang berikutnya adalah web crowding, serangan ITO, web crowding ini nanti lebih berkaitan dengan penggunaannya dalam konteks perjudian online. Itu sudah kita prediksi. Lalu basis ancaman siber dan ancaman persisten tingkat lanjut. kemungkinan serangan siber yang akan terjadi pada tahun 2024,” lanjutnya.

Kekerasan mengatakan, untuk mengantisipasi serangan siber, BSSN menginformasikan kepada seluruh organisasi untuk melakukan tindakan pencegahan.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami menyiagakan seluruh organisasi untuk mewaspadai hal tersebut,” kata Hansa.

Mendengar penjelasan BSSN, Sukmata justru melontarkan lelucon. Ia mengatakan Cominfo merupakan pengembang infrastruktur bagi penumpang di bandara yang akan menurunkan bagasi. Sedangkan BSSN sebagai pengawas.

Baca juga: Serangan Ransomware PDN Pengaruhi Pelayanan Pajak WNA

Ketika koper penumpang dicuri, petugas keamanan dan pembangun infrastruktur menyalahkan penumpang.

“Negeri ini bangun locker room di bandara, banyak calon penumpang yang diminta menitipkan kopernya di locker room. Cominfo lalu bangun infrastrukturnya, BSSN jadi security, ketahuan maling masuk ke locker room dan dikunci,” kata kami. diri kita sendiri bahwa di negara ini adalah mungkin untuk pergi ke ruang ganti. kata Sukmata.

“Terus kalian berdua tuduh ke penumpang, ‘Kenapa nggak punya koper tambahan’, seperti itu. ‘Kamu salah, makanya kopermu tertinggal, tidak bisa dikembalikan, tidak punya ‘Extra’. koper” ketika kami menyusul mereka, lanjutnya.

Sukmata kemudian mengeluarkan pernyataan tentang kekerasan yang menjadi pertanda serangan siber tahun lalu.

Kalau BSSN diibaratkan satpam, maka satpam akan beralasan tugasnya hanya memberi peringatan bahwa akan ada maling.

Baca Juga: DPR Kaget Tak Ada Cadangan Data PDN yang Diretas, BSSN Jatuhkan Bola ke Cominfo

“Terus satpamnya bilang, ‘Saya prediksi bakalan ada maling, kenapa begini?’ seperti Mama Lauren, 2024 ada serangan siber, ada ransomware,” imbuh Sukmata.

Diketahui, Pusat Data Nasional (PDN) belum pulih selama seminggu setelah mengalami serangan siber “ransomware” pada Kamis (20/06/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top