Senin Rwanda Gelar Pemilu, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

KIGALI, virprom.com – Pemilihan presiden akan digelar di Rwanda pada 15 Juli 2024. Diperkirakan Presiden Paul Kagame sedang memperluas kekuasaannya di negara tersebut.

Diketahui bahwa Rwanda mencapai pertumbuhan ekonomi yang sangat baik setelah genosida tahun 1994. Namun kini, represi politik semakin meningkat.

Paul Kagame Presiden Rwanda sejak tahun 2000. Sebelumnya, Paul adalah mantan pemimpin militer Rwanda dan kini menjadi politisi.

Baca Juga: Akankah Paul Kagame Menjadi Presiden Rwanda Seumur Hidup?

Dikutip dari kantor berita AFP, Kamis (7/11/2024) Berikut lima hal yang perlu Anda ketahui tentang negara Rwanda. 1. Negeri seribu bukit

Dijuluki “Negeri Seribu Bukit”, kawasan ini merupakan salah satu kawasan terpadat penduduknya, dengan jumlah penduduk lebih dari 13 juta jiwa menurut sensus tahun 2022.

Hampir tiga perempat penduduknya mayoritas Hutu, dan kelompok etnis Tutsi dan Tva tinggal di daerah pedesaan.

Sekitar 65 persen penduduk Rwanda yang terkurung daratan berusia di bawah 30 tahun.

Bekas kerajaan ini dijajah Jerman pada tahun 1898, kemudian didominasi oleh Belgia pada tahun 1922, dan memperoleh kemerdekaan pada tahun 1962.

Presiden pertama Rwanda, Gregoire Kayibanda, digulingkan oleh Jenderal Juvenal Habyarimana pada tahun 1973. 2. Genosida pada tahun 1994

Pada tanggal 6 April 1994, pesawat Juvenal Habyarimana ditembak jatuh dan dia terbunuh saat kembali ke Kigali dari pembicaraan damai dengan pemberontak Tutsi yang telah memberontak sejak tahun 1990.

Penguasa ini memprakarsai genosida yang diorganisir oleh ekstremis Hutu. Diperkirakan 800.000 orang, kebanyakan orang Tutsi dan Hutu moderat, dibantai sebelum pemberontak Front Patriotik Rwanda (RPF) pimpinan Kagame mengambil alih kekuasaan.

PBB membentuk Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda, yang mengadili 62 orang. Terlepas dari kenyataan bahwa semua orang yang dicari oleh sistem peradilan internasional telah meninggal atau diadili, pihak berwenang Rwanda terus mengejar ribuan tersangka.

Baca juga: Bagaimana Nasib Prancis Pasca Hasil Pemilu yang Mengejutkan? 3. Tidak ada perbedaan pendapat politik

Para pengkritiknya sering menuduh pemerintah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang merajalela dan penindasan terhadap perbedaan pendapat politik.

Paul Kagame telah menjadi pemimpin de facto sejak tahun 1994, dan parlemen memilihnya sebagai presiden pada tahun 2000.

Dia mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2003 dan 2010, memenangkan lebih dari 93 persen suara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top