Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

virprom.com – Mulai Sabtu (18/5/2024) hingga Sabtu (25/5/2024) World Water Forum (WWF) atau World Water Forum ke-10 akan digelar di Bali. Forum internasional ini diadakan untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan global dalam mengatasi tantangan air dan sanitasi.

Forum Air Dunia ke-10 akan diselenggarakan dengan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama”. Menurut pendiri dan ketua Institut Air Indonesia (IWI), Firdaus Ali, tema tersebut merupakan visi yang menyoroti pentingnya air sebagai faktor penentu dan katalisator kesejahteraan secara keseluruhan.

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air juga mengatakan, pihak swasta akan berperan penting dalam rencana kesejahteraan bersama.

Baca Juga: 5 Tim Adu Ide Pertambangan Berkelanjutan di Kompetisi OlympiAR

Industri pertambangan, perkebunan, dan pengolahan merupakan pemain penting dalam pemanfaatan sumber daya air untuk menunjang kegiatan usaha.

“Mereka juga memiliki potensi besar untuk mencemari badan air jika air yang mereka terima, gunakan, atau konsumsi menjadi air limbah yang tidak dikelola dan diolah,” tambah Ali, mengacu pada Pasal 10 Forum Air Dunia, yang dikutip dalam Industry Ahead of World Water 10th World Water. Bali Forum “Peran dan tanggung jawab sektor ekstraktif, industri dan perkebunan dalam pengelolaan air berkelanjutan”, Senin (13/05/2024).

Menurutnya, partisipasi aktif sektor swasta dalam Forum Air Dunia ke-10 diperlukan untuk menciptakan kerangka kerja bersama yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Baca juga: Jaga Lingkungan, Sinar Mas Tanam Ratusan Pohon di Jabodetabek Membangun Model Bisnis Berkelanjutan

Lebih lanjut Ali mengungkapkan, partisipasi sektor swasta dalam forum tersebut penting tidak hanya untuk mendapatkan solusi teknis tetapi juga untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

“Hal ini memastikan bahwa kemakmuran yang dihasilkan oleh sektor swasta juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan, yang disajikan dalam bentuk laporan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang komprehensif,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, para pelaku sektor swasta yang secara langsung maupun tidak langsung memperoleh manfaat dari keberadaan air dan sumber daya air harus bekerja sama untuk mensukseskan Forum Air Dunia ke-10.

Baca juga: Forum Air Dunia ke-10, pertemuan terbesar untuk mengembangkan solusi tantangan sumber daya air

Menurut Ali, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) merupakan platform bisnis di era Industri 4.0 yang banyak diadopsi oleh industri di berbagai sektor dan akan menemukan media terbaiknya pada World Water Forum ke-10. 

“Keberhasilan forum ini tidak hanya diukur dari keberhasilan penyelenggaraan acara, namun juga komitmen, kerja sama, dan upaya nyata yang dilakukan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Ali, penting bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta, untuk berkomitmen penuh dalam mencapai tujuan bersama, yaitu terwujudnya kebaikan bersama melalui pengelolaan sumber daya air yang bijaksana.

Di sisi lain, beliau menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat lokal di bidang pengelolaan sumber daya air dan perlindungannya.

Baca Juga: Rangkaian Janji Prabowo-Gibran Soal Sumber Daya Air dan Sanitasi

“Pemberdayaan masyarakat dapat menciptakan sistem pengelolaan air yang lebih tahan terhadap variabilitas iklim dan bencana alam,” kata Ali. Indonesia akan menjadi tuan rumah Forum Air Dunia ke-10

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kelautan) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dirinya dan sejumlah pihak menghadiri rapat terbatas (ratas) untuk mempersiapkan gelaran terbaru World Water Forum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top