Sejarah Tupperware: Dulu Idola Ibu-ibu, Kenapa Sekarang Bangkrut?

JAKARTA, virprom.com – Produsen wadah makanan Tupperware akhirnya mengajukan pailit setelah mengalami penurunan penjualan yang terus menerus. Bahkan, selama bertahun-tahun menjadi merek favorit para ibu di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Pada Selasa (17/9/2024), menjelang tengah malam waktu AS, Tupperware mengumumkan telah mengajukan pailit ke Pengadilan Kebangkrutan AS untuk Distrik Delaware.

Perusahaan mengatakan akan meminta persetujuan pengadilan untuk memulai proses penjualan guna menjalankan bisnis sementara proses hukum terus berlanjut.

Baca Juga: 3 Bank AS Gagal, Ini Saran Pakar untuk Indonesia

Setelah hampir 78 tahun berdiri, Tupperware sangat identik dengan tempat penyimpanan makanan sehingga banyak orang menggunakan namanya untuk merujuk pada wadah plastik apa pun.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tupperware benar-benar berusaha menyegarkan produknya dan memposisikan dirinya untuk audiens yang lebih muda. Namun, kontainer tersebut kalah bersaing dibandingkan kompetitornya.

Tahun lalu, perusahaan tersebut memperingatkan para investor bahwa mereka memiliki “keraguan serius” mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya jika tidak dapat mengumpulkan dana baru dalam waktu dekat.

Harga saham Tupperware turun lebih dari 50 persen pada minggu ini setelah beberapa laporan menyatakan perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan kebangkrutan.

Di masa pandemi Covid-19, penjualan Tupperware meningkat dalam waktu singkat karena semakin banyak masyarakat yang membutuhkan produknya untuk memasak dan menyimpan makanan di rumah. Namun, penjualan kembali menurun setelah itu.

Meningkatnya biaya bahan baku, serta kenaikan gaji karyawan dan biaya transportasi, mengurangi margin keuntungan perusahaan.

“Selama beberapa tahun terakhir, lingkungan makroekonomi yang menantang berdampak signifikan terhadap posisi keuangan Perusahaan,” kata Laurie Ann Goldman, CEO Tupperware. Mulai dari pesta hingga arisan.

Tupperware didirikan pada tahun 1946 oleh Earl Tupper, yang merancang dan mematenkan segel kedap udara yang fleksibel.

Tupperware adalah penemuan hebat karena menggunakan plastik jenis baru untuk menyimpan makanan lebih lama. Penemuan ini sangat berharga sehingga pada saat itu lemari es masih dianggap terlalu mahal bagi sebagian besar keluarga.

Namun Tupperware baru benar-benar populer setelah seorang wanita bernama Brownie Wise mengembangkan konsep house party untuk memasarkan produk plastik tersebut.

Agen penjualan yang biasanya perempuan akan mengajak perempuan lain ke rumahnya untuk melihat dan membeli berbagai produk Tupperware.

Pesta Tupperware ini kemudian menjadi tidak hanya model pemasaran langsung yang efektif, namun juga acara sosial yang populer. Hasilnya, produk Tupperware mampu mendominasi rumah tangga di Amerika bahkan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top