Sejarah Bethesda, Pembuat Game Fenomenal “Skyrim” yang Nyaris Bangkrut

virprom.com – Penggemar game role-playing (RPG) seperti The Elder Scrolls V: Skyrim (Skyrim), Fallout, atau game Starfield pasti sudah tidak asing lagi dengan perusahaan game bernama Bethesda Softworks (Bethesda).

Perusahaan yang berpusat di Rockville, Maryland, Amerika Serikat (AS) ini didirikan oleh Christopher Weaver pada tahun 1986 sebagai unit bisnis perusahaan penyedia media dan layanan digital asal Amerika Serikat, Media Technology Limited.

Konon Weaver menggunakan nama Bethesda sebagai penghormatan saat ia tinggal di Bethesda, Maryland, AS. Belakangan, muncul kata “Softworks”, sehingga menjadi Bethesda Softworks seperti yang kita kenal sekarang.

Saat ini, Bethesda Softworks masih berfungsi. Artinya, perusahaan tersebut kini telah berusia sekitar 38 tahun, dan selama hampir empat dekade, perusahaan game tersebut bisa dikatakan sudah memiliki nama yang dikenal oleh para gamer di seluruh dunia.

Baca Juga: Game GTA 6 Dipastikan Meluncur September-November 2025

Meski sudah tua dan punya nama besar di industri game, Bethesda sempat nyaris bangkrut pada akhir tahun 1990-an, atau 14 tahun setelah berdirinya divisi Media Technology Limited milik perusahaan tersebut.

Pasalnya, banyak game Bethesda yang saat itu kurang laris di pasaran. Namun, operasional Bethesda terselamatkan pada awal tahun 2000an berkat investor baru. Bethesda berada di ambang kebangkrutan

Bisnis Bethesda yang hampir bangkrut terdampak dengan penjualan beberapa game andalan mereka, dua di antaranya adalah The Elder Scrolls Legend: Battlespire (1997) dan The Elder Scrolls Adventures: Redguard (1998) yang kurang laku. . pasar

Seri game Elder Scrolls pertama kali dirilis pada tahun 1994 dengan judul The Elder Scrolls: Arena.

Game The Elder Scrolls pertama langsung disusul penerusnya, The Elder Scrolls II: Daggerfall pada tahun 1996, sebelum The Elder Scrolls Legend: Battlespire diluncurkan pada tahun 1997.

Kembali lagi ke “nasib” perusahaan yang hampir bangkrut, selain game Battlespire dan Redguard yang kurang laku, strategi pengembangan game Bethesda di akhir tahun 1990-an juga bisa jadi tidak efektif dan perusahaan pun merugi. .

Pasalnya Bethesda saat itu mempunyai keinginan untuk membuat banyak proyek game, namun ternyata tidak memiliki kekuatan sehingga banyak proyek game yang terbengkalai.

Akhirnya perusahaan terus merugi dan pada saat itu mempertimbangkan strategi kebangkrutan yaitu kebangkrutan.

Baca Juga: Epic Games Free Dragon Age Inquisition – Game Of The Year Edition, Hanya Tersisa Satu Minggu Oleh ZeniMax Media

Namun Bethesda tidak bangkrut. Sebab, ada dua hal yang membuat Weaver dan kawan-kawan senang kembali berbisnis.

Pertama, Weaver dan rekan investornya Robert Altman mendirikan perusahaan besar bernama ZeniMax Media pada tahun 1999. Saat itu, perusahaan ini disebut-sebut punya banyak uang investor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top