Sejarah Berdirinya PKB yang Belakangan Dianggap Mulai Melenceng oleh PBNU

JAKARTA, virprom.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana mengambil kembali Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat ini dipimpin oleh Muhaimin Iskandar atau Kak Yamin.

Upaya penyitaan bermula dari rencana PBNU membentuk Tim Lima atau panitia khusus untuk merealisasikan wacana pengambilalihan PKB.

Tim Lima serupa dengan tim yang dibentuk PBNU ketika mendirikan PKB pada awal masa reformasi, atau pasca runtuhnya Orde Baru.

Namun Tim Lima baru bisa dibentuk jika sudah mendapat persetujuan dari Rais Aam Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Baca juga: Panas Dingin Hubungan PBNU-PKB Era Gus Yahya dan Cak Imin

Sekretaris PBNU Saifullah Yusuf mengungkapkan, alasan dirinya ingin menangkap partai tersebut karena P.K.B. Para elite kini banyak melontarkan pernyataan yang berbeda dengan awal berdirinya PKB.

Bahkan, ia menuding elite PKB melakukan upaya nyata dan sistematis untuk menjauhkan PKB dari struktur NU. PKB saat ini juga menilai ketika berdiri, masyarakat melepaskan diri dari sejarah.

“Ada tanda-tanda mereka akan lari dari sejarah berdirinya PKB,” kata pria yang akrab disapa Gus Iful itu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2024).

Berikut sejarah berdirinya FCB: Berawal dari usulan Nachdlin

PKB didirikan tidak lama setelah runtuhnya Orde Baru. PBNU kemudian kebanjiran usulan warga Nahdlin di seluruh pelosok tanah air tentang wadah operasi politik ke depan.

Ada pula yang mengusulkan agar PBNU membentuk Partai Politik (Parpol), dengan mencantumkan nama partai politik, lambangnya, dan nama pengurusnya.

Tercatat ada sekitar 39 usulan nama partai politik, antara lain Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Nasional.

Dikutip dari pemberitaan virprom.com pada 19 Januari 2022, PBNU menyikapi usulan tersebut dengan sangat hati-hati, sebab berdasarkan hasil Kongres ke-27 di Situbondo tahun 1984, NU dinyatakan sebagai organisasi yang tidak melakukan kegiatan politik atau terkait. kepada partai politik.

Baca juga: PBNU Ingin Kembalikan PCB yang Dianggap Perkerasan Jalan

Karena PBNU tidak mampu memenuhi keinginan masyarakat, sejumlah kalangan NU mulai mendeklarasikan pembentukan partai politik untuk menampung aspirasi masyarakat setempat.

Partai yang lahir antara lain Partai Bintang Sembilan di Purvokerto dan Partai Kebangkitan Umat di Cirebon.

Menyikapi hal tersebut, pada tanggal 3 Juni 1998, PBNU mengadakan rapat harian syriaiyah, yang hasilnya dibentuk Tim Lima yang bertugas memenuhi berbagai aspirasi warga NU.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top