Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

JAKARTA, virprom.com – Menteri Pembangunan dan Kebudayaan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan akan mengunjungi kawasan banjir di Sumatera Barat (Sumber) pada pekan ini.

Pada kunjungan berikutnya, ia akan mencari solusi permanen agar banjir di Sumbar tidak terulang kembali.

“Kami berharap dalam waktu dekat dapat menemukan solusi yang permanen, terutama bagaimana mengatasi lahar dingin di Gunung Marapi, apalagi saat terjadi letusan dan kemudian jelas terjadi banjir. Letusan lahar berikutnya,” ujarnya. Mujahid di Bagian Perencanaan Kantor PMK, Selasa (14/5/2024).

“Kemarin mungkin kita tidak bertindak hati-hati. Ini adalah pelajaran yang berharga, meski menyakitkan. Tapi kemudian, saya akan segera ke sana untuk mencari tahu.” Itu juga solusi permanen,” jelasnya.

Baca Juga: Khawatir Banjir Lagi, Warga Agam Berlari Setelah Mendengar Hujan Turun ke Sungai

Diakui Mujahid, saat ini situasi banjir di Sumbar lebih parah dibandingkan sebelumnya.

Di sisi lain, Sumatera Barat merupakan wilayah dengan risiko bencana yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.

Ekspatriat tersebut mengatakan: 460 bencana akan terjadi di wilayah tersebut pada tahun 2023.

“Untuk itu, perhatian khusus harus diberikan pada penanggulangan bencana di Sumbar,” jelasnya. Hampir selesai di sana. Mulai dari letusan dan hidrometeorologi serta bencana lain yang terjadi di sana.

Rencananya, Mujahid akan berangkat ke Sumbar dalam satu atau dua hari ke depan.

Baca Juga: BNPB Kucurkan Dana Bantuan Bencana Rp3,2 Miliar untuk Atasi Banjir Lahar di Sumbar

Sementara itu, pemerintah sedang mengatur sektor tersebut. Karena bencana alam sering terjadi.

Di antaranya gunung api Ruang di Sulawesi Utara, lereng di Tanah Toraja, lereng di Sulawesi Selatan, dan lereng di Pasir Selatan.

Saya minta Pak Kepala BNPB fokus ke Sumbar untuk sementara. Yang lain akan kita selesaikan. Sebab, misalnya di Gunung Ruang, tidak ada yang bisa dilakukan. Alhamdulillah, tapi harus cepat ditindak. Masyarakat sudah siapkan lahan. di pemerintahan daerah Regola Boolang Mongondow,” kata .

“Pada saat yang sama, di Tana Toraja, saya sudah menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena lahan dari pemerintah daerah tidak mencukupi. Jadi saya minta tanah di bawah tanggung jawab Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan saya tunggu siapa yang akan ditunjuk dan siap membantu,” ujarnya.

Baca juga: Media Internasional Soroti Banjir Sumbar, Jumlah Korban dan Pengemudi

Sekadar informasi, terjadi banjir lahar dingin di Sumbar pada Sabtu malam (11/5/2024). Hal ini disebabkan hujan deras yang terjadi di Perbukitan Marapi bagian utara.

Peristiwa tersebut terutama berdampak pada empat wilayah yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Parian.

Berdasarkan informasi BNPB, hingga 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, jumlah korban jiwa akibat bencana tersebut tercatat 50 orang, hilang 27 orang, luka-luka 37 orang, dan mengungsi 3.396 orang.

Rinciannya, korban tewas di Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, dan Kabupaten Padang Pariaman 8 orang. Dengarkan berita dan pesan kami langsung di telepon. Pilih saluran berita favorit Anda virprom.com Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top