Screen Time Jadi Penyebab Anak Terlambat Bicara

virprom.com – Dokter Anak Konsultan Tumbuh Kembang Dr. Dr. Fitri Hartanto, Sp A (K) bahwa screen time menjadi penyebab utama keterlambatan putra kecilnya.

“Menurut temuan penelitian, screen time berdampak pada perkembangan anak, baik dalam perilaku maupun kemampuan berbahasa. Stimulasi visual yang berlebihan ini membuat anak sulit berkonsentrasi dengan baik,” kata dr Fitri, saat jumpa pers IDAI, Selasa ( 10).

Baca juga: Mengapa Anak Tidak Boleh Minum Teh? Berikut faktanya…

Selain screen time, penyebab lain dari keterlambatan bicara adalah kurangnya stimulasi, antara lain pola asuh permisif, proteksi berlebihan, dan penelantaran atau penelantaran anak.

“Dua tahun pertama merupakan masa emas yang sebaiknya dimanfaatkan dalam pembelajaran positif. Namun, jika orang tua memberikan pembelajaran negatif maka hal ini dapat menyebabkan keterlambatan bicara.”

“Coba cek apakah kita sudah memberikan pembelajaran yang tepat dengan cara tidak memberikan respon terhadap bahasa tubuh anak atau terlalu sering memberikan respon terhadap bahasa tubuh anak. Jika demikian, anak ini pasti akan belajar menggunakan bahasa tubuh, sehingga akan menghambat perkembangan bicaranya. , ”tambahnya.

Masalah kesehatan seperti bayi berat lahir rendah, anak menghadapi keadaan darurat sejak lahir, penyakit saraf, penyakit organ, gangguan jiwa dan gangguan perilaku, juga bisa menjadi faktor penyebab keterlambatan bicara pada anak.

Baca Juga: Deteksi Dini Mata Malas pada Anak, Mencegah Kebutaan di Usia Tua, Merangsang Bicara Anak

Ayah dan ibu harus rajin memberikan stimulasi agar anak bisa lancar berbicara.

Dokter Fitri menganjurkan agar orang tua memberikan semangat pada bayi sejak lahir dengan mengajaknya berbicara. Percakapan yang sering membuat anak cepat belajar mendengarkan, melatih konsentrasi, mengetahui siapa yang berbicara dan mencoba merespons.

“Kalau kita sering ngobrol dengan anak, mereka dengan mudah mengikuti langkah-langkah sesuai tahapannya,” kata dokter praktik RS Kariadi Semarang itu.

Dr Fitri mengimbau para orang tua untuk tidak menggunakan media elektronik saat mengajarkan bahasa kepada anaknya. Pasalnya, bayi Anda kemungkinan besar lebih tertarik pada media elektronik dibandingkan belajar.

Oleh karena itu, sebaiknya ayah dan ibu tidak menafsirkan bahasa tubuh anak sehingga anak tidak memahami bahwa bahasa tersebut benar.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K) berpesan kepada para orang tua untuk mengoreksi suku kata yang diucapkan anaknya agar anaknya cepat fasih dan kaya kosakata.

“Orang tua yang mengajak anaknya bercerita, berdiskusi, mengoreksi suku kata yang diucapkan anak. “Ini akan membantu menstimulasi anak agar bisa lancar berbicara,” kata Dr. Utama.

Baca juga: Apa jadinya jika anak kekurangan protein?

Diagnosis keterlambatan bicara sebaiknya ditegakkan sedini mungkin, karena keterlambatan bicara bisa menjadi tanda awal bahwa anak Anda mengalami disabilitas mental atau gangguan perkembangan otak.

Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memantau tumbuh kembang anaknya, termasuk kemampuannya berekspresi, dan jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top