“Saya kan Menteri…”

Bukti mengejutkan terungkap dalam persidangan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Jaksa penuntut umum meminta agar dia divonis 12 tahun penjara karena diduga menerima Rp44,26 miliar dan 30.000 dollar AS.

“Tindakan korupsi itu dilakukan dengan motif serakah,” kata jaksa penuntut umum dalam persidangan.

Masyarakat tentunya masih menunggu perlindungan dari Menteri dan Partai Nasdem. Dan setelahnya, sekelompok hakim akan memberikan putusannya ke Pengadilan Pidana.

Dalam persidangan, terungkap pula uang Rp 1,3 miliar yang diberikan Syahrul kepada Ketua KPK Firli Bahuri yang mengundurkan diri dari KPK. Namun, hingga kini kasus Firli belum sampai ke pengadilan.

Melalui persidangan, publik bisa melihat bagaimana pemegang kekuasaan yakni Menteri melakukan tindakan kekerasan.

Jaksa memeriksa Syahrul soal transfer uang Rp 10 juta dari Kementerian Pertanian ke Tenri Olle Yasin Limpo. Syahrul mengaku Tenny Olle adalah kakak laki-lakinya.

Pengacara bertanya lagi, cerita apa ini?

Syahrul menjelaskan, Tenri Olle merupakan pengasuh ibundanya yang sudah lanjut usia di Sulawesi Selatan.

Tenry merupakan mantan pejabat pemerintah di Sulawesi Selatan. Syahrul mengamini bahwa saat ini ia membutuhkan tenaga ahli sehingga ia meminta sang kakak untuk mengisi posisi tersebut.

“Jadi saya tanya langsung ke direktur saat ini atau siapa saja, kalau bisa ahli profesional, atau ahli profesional. Profesional dalam pekerjaannya harus ke kantor,” ujarnya. .

Sebagai seorang menteri ia harus bisa mencarikan pekerjaan untuk keluarganya. “Saya seorang menteri, jadi saya punya saudara yang terpencar-pencar, kalaupun ilmunya cukup, menurut saya seperti itu,” ujarnya.

Kalau kalimat “Saya Menteri” diulang-ulang, bisa membahayakan hukum. “Saya seorang menteri, saya seorang gubernur, saya seorang penguasa, saya seorang presiden” menyampaikan pesan bahwa negara ini telah berubah menjadi negara diktator.

Kesaksian Syahrul memang luar biasa, namun sekaligus menakutkan. Pernyataan ini membuka tutup praktik kekuasaan.

Ketika dia menjadi menteri, dia menggunakan kekuasaannya untuk memberi manfaat bagi keluarganya. Carikan pekerjaan untuk keluarga, saudara kandung, atau teman dekatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top