TEHRAN, virprom.com – Presiden Iran Ebrahim Raisi dimakamkan di kampung halamannya, Masyhad, pada Kamis (23/5/2024).

Kantor berita AFP melaporkan bahwa ratusan ribu orang berbaris bersama Presiden menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Sebagian besar pelayat mengenakan pakaian berwarna hitam dan memegang bunga berwarna putih.

Baca juga: Menebak Masa Depan Politik Iran Pasca Meninggalnya Presiden Raïssi

Di sebuah jalan di kota Masyhad, masyarakat mengepung truk besar yang membawa jenazah Presiden.

Beberapa orang mengangkat plakat untuk menghormati Presiden sebagai “pahlawan di medan perang”.

“Saya telah datang, ya raja, beri saya perlindungan,” demikian bunyi slogan yang tertulis di truk tersebut, mengacu pada Imam Reza, imam kedelapan Islam Syiah.

Sebelumnya, prosesi pemakaman presiden Iran dan beberapa pejabat lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter juga digelar di beberapa kota lain, antara lain Tabriz, Qom, Tehran, dan Birjand.

Di kota-kota tersebut, banyak juga orang yang mengiringi prosesi pemakaman Raïssi sambil memegang foto Raïssi dan mengibarkan bendera.

Raisi meninggal dunia di usia 63 tahun, setelah helikopter yang ditumpanginya bersama Menteri Luar Negeri Iran dan enam orang lainnya jatuh pada Minggu (19/5/2024) di kawasan pegunungan barat laut Iran.

Saat itu, mereka sedang pulang dari peluncuran bendungan di perbatasan dengan Azerbaijan.

Presiden adalah wakil Khorasan Selatan di Majelis Ahli, sebuah badan keagamaan yang bertanggung jawab memilih atau memberhentikan pemimpin tertinggi Iran.

Baca juga: Pemimpin Politik Hamas Sampaikan Belasungkawa kepada Pemimpin Tertinggi Iran

Presiden diperkirakan akan menggantikan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memimpin doa di Teheran pada hari Rabu untuk mendiang presiden dan berlutut di depan peti mati delapan orang yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas.

Diantaranya adalah Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian yang dimakamkan pada Kamis (23/5/2024) di kuburan Shah Abdol-Azim di kota Shahre Ray, selatan ibu kota.

Pejabat Iran dan asing memberikan penghormatan kepada mendiang diplomat senior tersebut dalam sebuah upacara yang diadakan di Teheran sebelum pemakamannya.

Massa berkumpul pada hari Rabu untuk prosesi pemakaman di ibu kota Iran untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada presiden, yang oleh para pejabat dan media digambarkan sebagai seorang “martir”.