Saat KPK Jadi Sorotan karena 8 Pegawai Main Judi “Online”

JAKARTA, virprom.com – Sebanyak delapan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga bermain game online.

Saat ini, delapan pegawai sedang ditindaklanjuti oleh kantor inspektur. Pimpinan KPK bahkan telah memerintahkan pemeriksa untuk meminta klarifikasi kepada delapan pegawainya.

Di sisi lain, delapan pegawai KPK dituding bermain game online, salah satunya diungkap langsung Wakil Presiden Maruf Amin. Segera ambil tindakan

Manajemen KPK sebelumnya mendapat informasi bahwa total ada 17 pegawai KPK yang diduga bermain game online. Informasi tersebut diperoleh KPK berdasarkan laporan Satgas Pemberantasan Judi Online.

Setelah itu, KPK langsung menyelidikinya. Setelah dicocokkan informasi tersebut dengan data personel, diketahui status aktif hanya delapan orang.

“Yang diberhentikan hanya delapan orang, sembilan di antaranya sudah diperiksa pegawai negeri sipil dan bukan pegawai KPK,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9). /7/2024).

Baca Juga: KPK Sebut Nilai Deposit Game Online Hanya Rp 16,8 Juta untuk 8 Pegawai

Delapan orang yang masih terdaftar sebagai pegawai saat ini sedang ditindaklanjuti oleh petugas pemeriksa.

Pimpinan KPK langsung mengambil tindakan dengan memerintahkan pemeriksa meminta penjelasan kepada delapan pegawai tersebut.

Sementara itu, petugas kamp penjara bersama sembilan pegawai lainnya terlibat dalam kasus dugaan pemerasan ilegal. Pegawai tersebut termasuk di antara 60 orang yang diberhentikan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ada pula pegawai KPK bernama IGAS yang mencuri emas seberat 1,9 kilogram seharga Rp 900 juta.

Baca Juga: Wali Kota Jakbar Himbau Masyarakat Berhenti Main Game Online

Pada tahun 2021, Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) membebaskan IGAS yang mengaku menjaminkan emas untuk melunasi utang.

“Antara lain, ikrar emas sudah dihentikan,” kata Alex.

Total nilai transaksi 17 karyawan tersebut mencapai Rp 111 juta. Nilai transaksi setiap karyawan bervariasi mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 74 juta saat bermain game online.

“Yang paling besar Rp 74 juta dengan frekuensi transaksi 300 kali lipat, tapi yang lain lebih kecil,” kata Alex. Nilai deposit Rp 16,8 juta

Lebih detailnya, nilai transaksi delapan pegawai KPK yang bermain game online hanya Rp 16,8 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top