Rute Baru Penyelundupan Migran ke AS Bertarif Rp 1,1 Miliar, Pakai Pesawat Carter

Pada tanggal 15 Juli 2023, ketika Airbus A340 Legend Airlines mendarat di San Salvador, El Salvador, Amerika Tengah, setelah penerbangan selama 18 jam dari Uni Emirat Arab, para kru langsung menyadari ada yang tidak beres.

Tiga mantan awak kapal, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan pihak berwenang El Salvador menolak mengizinkan hampir 300 penumpang, semuanya warga negara India, naik ke jembatan atau jembatan penyeberangan.

Beberapa penumpang mengatakan kepada awak kabin bahwa mereka berencana melanjutkan perjalanan ke Meksiko dan kemudian memasuki wilayah Amerika Serikat (AS) secara ilegal, kata seorang awak kabin. Menurut awak kabin lainnya, penumpang lain mengatakan mereka akan pergi ke kota Tijua di perbatasan Meksiko untuk berlibur.

Baca Juga: 10.000 Migran Menyerang Perbatasan AS-Meksiko Setiap Hari

Pihak berwenang El Salvador bersiaga ketika pesawat mendarat. Beberapa bulan yang lalu, para pejabat AS dan Salvador memperhatikan situasi yang tidak biasa ketika pesawat sewaan mendarat di El Salvador yang membawa sebagian besar warga negara India.

Seorang pejabat AS mengatakan pesawat itu penuh penumpang dan kembali dalam keadaan kosong.

Beberapa calon wisatawan datang berkemas untuk perjalanan selama seminggu. Pihak berwenang AS telah mengetahui bahwa hampir semua penumpang di pesawat sewaan yang mendarat di San Salvador telah melintasi perbatasan menuju AS.

Lima pejabat AS mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa penerbangan sewaan tersebut merupakan babak baru dalam imigrasi ilegal ke Amerika Serikat. Semakin banyak migran dari luar Amerika Latin yang membayar paket perjalanan sewaan dan komersial untuk melakukan perjalanan ke Amerika Tengah dan kemudian naik bus dan hotel, kata mereka. Perbatasan AS-Meksiko.

Eric Jacobstein, Wakil Asisten Sekretaris Biro Wilayah Barat (termasuk Amerika Utara), mengatakan, “Ada banyak perusahaan pelayaran sewaan yang mengenakan biaya selangit untuk mengeksploitasi dan mengambil keuntungan dari migran yang rentan dan memfasilitasi migrasi tidak teratur ke Amerika Serikat, Amerika Tengah , Amerika Selatan dan Karibia).

Baca Juga: 19 Mayat Ditembak dan Dibakar di Perbatasan AS-Meksiko, 4 Teridentifikasi

Jacobstein menolak mengomentari Legend Airlines atau mengidentifikasi perusahaan tertentu.

Liliana Bacaico, pengacara Legend yang berbasis di Paris, Prancis sejak Desember tahun lalu, mengatakan tidak ada pejabat yang menuduh maskapai penerbangan sewaan Rumania tersebut melakukan kesalahan. Pada Juli tahun lalu, dia mengatakan dia tidak mengetahui adanya penerbangan tersebut dan bahwa maskapai tersebut pada dasarnya seperti “sopir taksi”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top