Rusia Jadi Tuan Rumah KTT BRICS 2024, Ini Harapan Putin

KAZAN, virprom.com – Rusia akan menjadi tuan rumah KTT BRICS-2024 selama tiga hari pada Selasa-Kamis (22-24 Oktober 2024).

BRICS merupakan aliansi yang awalnya mencakup Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (Afrika Selatan).

Namun aliansi tersebut telah berkembang pesat dan kini mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

Baca juga: Rusia Sebut Indonesia Kandidat Kuat Anggota BRICS

Beberapa negara seperti Turki, Azerbaijan, dan Malaysia juga sudah resmi mengajukan keanggotaan. Sementara itu, banyak negara lain yang menyatakan minatnya untuk bergabung.

Sedangkan untuk Indonesia sendiri, baru-baru ini pemerintah menyatakan masih mempertimbangkan kemungkinan bergabung dengan BRICS.

Dalam upaya tersebut, pemerintah baru Indonesia mengutus Menteri Luar Negeri Sugiono untuk mengikuti pertemuan BRICS Plus 2024 di Kazan, Rusia. KTT BRICS 2024

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi termasuk di antara para pemimpin dunia yang tiba di kota Kazan di Rusia pada hari Selasa untuk berpartisipasi dalam KTT BRICS-2024.

Rusia berharap pertemuan tersebut menjadi titik temu untuk melawan pengaruh Barat dalam urusan dunia.

Bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, pertemuan puncak tiga hari tersebut juga merupakan cara yang ampuh untuk menunjukkan kegagalan upaya yang dipimpin AS untuk mengisolasi Rusia atas tindakannya terhadap Ukraina.

Baca juga: Prabowo Kirim Menlu Sugiono Ikut Pertemuan BRICS di Rusia

Menurut kantor berita AFP, Putin berkata, “di Kazan, kita harus membuat beberapa keputusan penting yang bertujuan untuk lebih meningkatkan aktivitas serikat pekerja ini dan memperkuat kerja sama dalam kerangka serikat pekerja.”

Penasihat urusan luar negeri Rusia Yuriy Ushakov menyebut konferensi ini sebagai acara terbesar dalam kebijakan luar negeri Rusia, yang dihadiri oleh 36 negara di dunia, dan lebih dari 20 negara di antaranya diwakili oleh para kepala negara.

Para pengamat menganggap pertemuan BRICS sebagai bagian dari upaya Rusia untuk menunjukkan dukungan kepada negara-negara selatan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat, serta membantu memperluas hubungan ekonomi dan keuangan.

Proyek yang diusulkan mencakup sistem pembayaran baru yang akan memberikan alternatif jaringan global terhadap pesan perbankan SWIFT dan memungkinkan Rusia untuk melewati sanksi Barat dan perdagangan dengan mitra-mitranya.

KTT ini akan menyoroti, antara lain, hubungan erat antara Xi dan Putin, yang mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” beberapa minggu sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Mereka bertemu setidaknya dua kali tahun ini, di Beijing pada bulan Mei dan pada pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai di Kazakhstan pada bulan Juli.

Baca juga: Prabowo Tunjuk Utusan Khusus Indonesia untuk Hadiri KTT BRICS di Rusia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top