Rumah Subisidi Jokowi di Cikarang Boleh Sepi, di Citayam Justru Ramai Penghuni

JAKARTA, virprom.com – Perumahan bersubsidi merupakan infrastruktur perumahan yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Pemerintah juga membatasi harga jual rumah bersubsidi. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 689/KPTS/M/2023 tentang Batasan Luas Tanah, Luas Lantai dan Batasan Harga Jual Rumah Tinggal pada saat pemberian kredit/pembiayaan perumahan FLPP, serta besaran subsidi untuk investasi perumahan.

Harga mulai dari yang terendah Rp 166 jutaan hingga tertinggi Rp 240 jutaan. Dengan harga tersebut, lokasi rumah subsidi sudah pasti jauh dari pusat kota, karena harga tanah di perkotaan semakin meningkat.

Misalnya saja Villa Kencana Cikarang yang didirikan pada tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Letaknya jauh dari fasilitas umum kota dan tidak mudah diakses dengan transportasi, sehingga properti ini tidak terlalu ramai.

Di sisi lain, perumahan bersubsidi yang dibangun dengan akses yang memadai dalam hal kedekatan atau integrasi dengan jalur transportasi umum akan memiliki permintaan yang tinggi.

Seperti diketahui virprom.com di pinggiran Jakarta, tepatnya di Desa Citayam, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

virprom.com menyambangi komplek perumahan yang berada di bagian atas halaman resmi Sistem Informasi Pengumpulan Pengembang (Sikumbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yakni Amarta Residence.

Komplek perumahan ini berjarak sekitar 7,5 kilometer atau 25 menit naik sepeda motor dari stasiun Citayam.

Baca Juga: Lihat Proses Verifikasi Permohonan CPR Bersubsidi

Berdasarkan penelusuran virprom.com secara langsung, Kamis (20 Juni 2024), gedung bersubsidi itu ramai dikunjungi warga.

Bahkan, beberapa warga sudah mendekorasi bangunannya sehingga ciri khas fasad rumah subsidi tidak begitu terlihat.

Listrik juga tersedia di gedung apartemen ini, ditandai dengan beberapa tiang listrik yang berdiri tegak di beberapa tempat.

Tiap pembeli punya sumur sendiri di tiap rumah, namun kedalamannya hanya 4-6 meter.

Sementara itu, kondisi jalan yang menggunakan perkerasan keras tidak lagi mulus.

Namun ditemukan beberapa rumah yang menjadi tempat tinggal masyarakat dan ditumbuhi semak belukar. Namun kondisi pintu, jendela, atap dan dinding masih utuh.

Pembangunan rumah baru juga dilakukan di bagian belakang gedung apartemen, menandakan memang banyak peminat perumahan bersubsidi di Citayama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top