Respons Nadiem Usai Dimarahi Anggota DPR yang Minta Anggaran Kemendikbud Diperiksa KPK

JAKARTA, virprom.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadim Makarim sempat bereaksi saat mendapat ancaman dari anggota komisi

Nadiem memilih menghindari awak media sembari mengucapkan terima kasih saat ditanya soal permintaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut.

Terima kasih ya, ayo terima kasih, kata Nadiem saat ditemui di Gedung DPR, Senyan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Marah Tunjuk Nadiem, Anggota Komisi X Minta KPK Revisi Anggaran Kemendikbud

Setelah itu, Nadiem langsung masuk ke dalam mobilnya bersama asistennya.

Sementara itu, Anita Jacoba marah dan mempertanyakan pimpinan komisi

Kemarahan itu diungkapkan Anita saat menjadi komisi DPR

Awalnya, dia menyinggung defisit anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar 15 triliun. Anita mengatakan, kementerian harus membenahi penyebab kelangkaan itu bisa terjadi.

Kemudian dia mengatakan realisasi anggaran Kemendikbud masih bermasalah, karena belum sampai ke penerima atau penerima yang dituju. Anita mencontohkan, di daerah pemilihannya (Dapil) di Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat 17 gedung sekolah yang pembangunannya belum rampung meski sudah dianggarkan sejak 2021.

“Sampai saat ini Pak Menteri, saya sudah beberapa kali menyampaikan bahwa masih banyak kendala dalam pelaksanaan anggaran dan penyerapan anggaran di daerah. Transfer daerah mempunyai banyak permasalahan. Selama ini guru yang lolos PPPK (Pegawai Negeri dengan Perjanjian Kerja) belum mendapat SC (Surat Keputusan). “Belum di provinsi NTC, belum dapat SKnya,” kata Anita yang langsung menunjuk Nadim.

Banyak gedung sekolah yang masih terbengkalai, padahal anggarannya dari tahun 2021. Saya kasih contoh di Kabupaten Kupang, dari tahun 2021 sampai sekarang ada 17 gedung sekolah yang sudah ada. belum selesai”, ujarnya.

Baca Juga: Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Wajar dan Wajar

Selain itu, menurut Anita, ada persoalan realisasi anggaran Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan dana pemberi kerja.

Anita justru menantang Kemendikbud untuk turun langsung ke lapangan untuk mengecek apakah PIP diterima dengan baik oleh penerimanya. Pasalnya banyak yang memasukkan data penerima, namun tidak pernah benar.

“Kalau turun saja, turun ke pelayanan saja, jawabannya bagus semua. Tapi coba turun ke masyarakat, turun ke orang tua yang bekerja, kalau tidak lihat orang tuanya menitikkan air mata. mata.omong kosong, nama ada, SC ada, uang nihil.”, ucapnya diakhiri dengan nada tinggi.

Ia juga mengatakan, jajaran pejabat pendidikan dan kebudayaan saat ini belum memberikan solusi apa pun di bidang pendidikan bagi daerah tertinggal. Padahal menurutnya terdiri dari orang-orang pintar dan terpelajar.

“Itu hanya menimbulkan masalah di daerah, yang tertinggal masih tertinggal, yang gurunya menangis masih menangis. Bicara plafon digital, di mana keadilan bagi daerah 3T (tertinggal, perbatasan, dan terluar). Bagusnya itu Daerah yang sudah punya internet akan tetap menyediakannya, tapi kita di daerah 3T yang belum punya internet akan dibiarkan saja untuk seluruh masyarakat Indonesia # – Saya sangat kecewa, – kata Anita sambil tiba-tiba menepuk meja.

Baca juga: Nadiem Periksa Klaim Dana Pendidikan Digunakan untuk Makanan Bergizi Gratis

Oleh karena itu, kata dia, tidak diperlukan tambahan anggaran Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan pada alokasi tahun 2025 pada anggaran pendapatan dan belanja Pemerintah (APBN).

Sebaliknya, Anita mempertanyakan pimpinan komisi

“Saya mohon bapak dan ibu pimpinan, kita rekomendasikan ke KPK, cek apa yang ada di Kemendikbud karena banyak masalah, PIP, KIP, uang majikan, banyak yang rusak. , Saya minta kepada pengurus, mari kita rekomendasikan ke komisi pemberantasan korupsi, dicek mulai 2021, 2022, 2023. Tidak perlu menambah anggaran kalau korupsi banyak, dana negara terpakai. Naik, bukan untuk rakyat,” kata Anita kesal. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com /channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top