Respon BYD Soal Inden Mobil 75 Hari atau Diler Bayar Rp 10 Juta

TANGERANG, virprom.com – BYD Indonesia turut meramaikan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Produsen mobil asal Tiongkok pun memanfaatkan pameran tersebut dengan meluncurkan MPV listrik pertama mereka, M6, yang dibanderol dengan harga Rp 379 juta.

Bagi yang berminat, BYD sudah membuka order di GIIAS 2024. Berdasarkan klaim BYD Indonesia, jumlah Nama Pemesanan Kendaraan (SPK) BYD M6 mencapai ratusan unit di hari ketiga pameran.

Baca juga: Perbandingan BAIC X 55-II dan Chery Omoda 5 GT, Lebih Bertenaga Mana?

Tentu saja hal ini berpotensi menimbulkan waktu tunggu (antrean) kendaraan yang lama. Seperti tiga kendaraan BYD lainnya yakni Dolphin, Atto dan Seal yang sudah lebih dulu dijual di Indonesia.

Namun baru-baru ini salah satu diler BYD membenarkan bahwa waktu tunggu kendaraan hanya 75 hari setelah pemesanan.

Dalam postingan yang beredar di media sosial, dealer BYD meyakinkan pelanggan jika unit melebihi masa tunggu akan mendapat kompensasi Rp 10 juta. Namun, suplemen tersebut tidak menjelaskan unit dan model BYD mana yang dibeli pelanggan BYD.

“Kompensasi 10 juta jika janji tidak terlewat (75 hari/kalender) pengiriman BYD APP (di-sus APK) pada 11 Oktober 2024,” seperti yang diunggah akun jejaring sosial Instagram B Channel (B_Channel_Indonesia).

Saat dikonfirmasi, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia Luther T Panjaitan mengatakan, mekanisme sebenarnya bergantung pada dealer BYD, bukan perusahaannya.

“Sebenarnya mekanismenya bukan dari kami, tapi di level penjualan. Dari sisi penjualan, itu kepercayaan bagi pelanggan, mereka sudah cukup belajar dan lebih percaya diri pada tahap ini. pengumuman resmi dari penjual,” kata Luther, kepada virprom.com, di ICE BSD, Tangerang, Minggu (21/7/2024).

Baca juga: Respon Toyota terhadap Mobil yang Harus Pakai Asuransi TPL Tahun Depan

Jadi saya tidak bilang benar atau salah. Tapi itu menunjukkan keyakinan tingkat kepercayaan pedagang dan konsumen, lanjutnya.

Luther mengaku belum bisa memastikan kapan unit pengiriman BYD akan sampai ke pelanggan karena bergantung pada permintaan dan pasokan.

“Kita tidak dapat memprediksi kombinasi permintaan dan penawaran sampai kita mengetahui kombinasinya.” Oleh karena itu, sebaiknya baca pesanan terlebih dahulu, saat merencanakan produksi dan pasokan, agar bisa terlaksana dengan baik, kata Luther. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top