Residu Pilpres di Balik Wacana Pengusungan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta

JAKARTA, virprom.com – Direktur Opini Politik Indonesia (IPO) Dedi Kurnia Syah menyinggung pemilu presiden (Pilpres) 2024 yang bisa berujung pada pemilihan walikota (Pilkada) Jakarta jika anggota DPR partai politik banyak politisi. (parpol). ) mendukung tim pendukung Prabowo-Gibran Ridwan Kamil.

Menurut Dedi, pemilihan presiden terjadi karena persaingan citra Anies Baswedan yang belum lama ini menyatakan siap maju kembali di Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini terlihat dari pernyataan Partai Gerindra yang mendukung Wakil Ketua Partai Golkar Ridwan Kamil, berbeda dengan kadernya di Pilkada Jakarta.

Padahal, kata Dedi, Gerindra punya banyak nama yang mungkin menarik, seperti Ahmad Riza Patria, Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, dan Budisatrio Djiwandono. Namun dari segi popularitas tidak berarti banyak.

Begitu pula dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyetujui nama Ridwan Kamil menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta saat Anies menyebut bakal maju lagi di Pilkada Jakarta.

Baca Juga: Menanti Keputusan Golkar: Ridwan Kamil Niat Maju di Pilkada Jakarta atau Bela Pilkada Jabar 2029.

“Kenapa mereka memberi nama di luar Gerindra? Mungkin karena mereka melihat kepala tanduknya. Kalau tanduknya dari Aries Baswedan, sampai saat ini belum ada (Gerindra) yang mencontohkan situasi serupa di Anies. kata Dedi dalam acara Newsroom Chat di virprom.com, Selasa (18/6/2024).

Atas dasar itu, dicari nomor siapa yang punya peluang terbaik untuk bersaing dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Padahal, menurut Dedi, peluang Anies atau calon lain dari Gerindra dan PAN akhirnya mengusung Golkar masih 50:50. Bahkan, dia menyebut partai kuat bisa kembali memenangkan Anies.

Ingat, Anies kalah tipis dari Prabowo pada Pilpres 2024 di Jakarta. Pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 2.653.762 suara. Sejauh ini, partai Prabowo-Gibran telah memperoleh 2.692.011 suara.

“Kontribusi politisi di Jakarta terhadap terpilihnya Prabowo tidak jauh. Dengan kondisi seperti ini, saya kira yang kuat hanya pendukung musuh Anies Baswedan saja, tapi KIM (Koalisi Indonesia Maju) misalnya. dukung semuanya, mereka berat menghadapi Anies,” kata Dedi.

Baca Juga: Keputusan Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Memang Benar.

Oleh karena itu, pemilihan presiden di Pilkada Jakarta muncul hanya karena banyak politisi yang khawatir dengan banyaknya Anies Baswedan yang mengalahkan Prabowo dengan selisih tipis pada Pilpres 2024.

Kekhawatiran terkait pemberitaan tersebut mungkin karena kemenangan Anies disebabkan adanya kecurangan dalam pemilihan umum (survei) yang mendukung adanya perbedaan pendapat (opini) dari tiga hakim sidang dan perdebatan hasil pemilu presiden 2024 Mahkamah Konstitusi (MK).

“(Mereka menilai) kepercayaan masyarakat terhadap Jakarta terasa karena Anies kemarin dicurangi agar bisa berusaha menang. Lawan Anies mungkin khawatir dengan hal itu, sehingga mereka akan lebih menghadapi Aies, mereka lebih siap pada presiden 2024. pemilu,” kata Dedi.

Seperti diketahui, Ketua DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad telah memberikan pernyataan bahwa Gerindra akan memilih kadernya untuk bergabung dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Juga: Airlangga dukung Ridwan Kamil mendengarkan Golkar sebagai alternatif di Pilkada

Namun sebelumnya, Dasco juga pernah melakukan riset dengan mempromosikan foto Presiden Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dan Wakil Presiden Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono dengan tulisan “Untuk Jakarta 2024”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top