Rekor Terbanyak, 314 Perempuan Maju ke Pemilihan Umum di Jepang

TOKYO, virprom.com – Jumlah calon perempuan pada pemilu 27 Oktober 2024 di Jepang mencapai 314 orang, memecahkan rekor meski belum mencapai seperempat dari total jumlah calon.

Pada pemilu Jepang kali ini, Perdana Menteri baru Shigeru Ishiba akan berusaha memperkuat posisinya dengan mempertahankan mayoritas kursi Partai Demokrat Liberal (LDP).

Hingga saat ini, Jepang belum pernah dipimpin oleh perdana menteri perempuan. Ishiba bahkan mengalahkan salah satu dari sedikit politisi perempuan terkemuka, Sanae Takaichi, untuk mengambil posisi teratas dalam suara partai.

Baca juga: Perdana Menteri Jepang membubarkan Parlemen jelang pemilu 27 Oktober

Media Jepang, termasuk surat kabar Yomiuri dan Asahi, memberitakan pada Rabu (16/10/2024) bahwa dari total 1.344 calon majelis rendah yang memperebutkan 465 kursi, 314 di antaranya adalah perempuan.

Yomiuri menulis, kantor berita AFP menyebutkan proporsi kandidat perempuan sekitar 23 persen.

Rekor sebelumnya adalah 229 perempuan dalam pemilu Jepang pada tahun 2009.

Salah satu alasan di balik meningkatnya jumlah perempuan yang mencalonkan diri adalah motivasi Ishiba.

Ia mendorong perempuan untuk berpartisipasi, dibandingkan mantan anggota parlemen yang terlibat dalam skandal dana tertentu.

Di Jepang, negara yang menempati peringkat 118 dari 146 negara dalam laporan Kesenjangan Gender Global tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia, perempuan jarang menduduki posisi teratas dalam bisnis dan politik.

Dalam kabinet Ishiba yang beranggotakan 20 orang, misalnya, hanya ada dua perempuan.

Baca juga: Jenazah Manusia Terapung di Laut Jepang, Diduga Korban Banjir Hilang Setelah 10 Hari. Panda Ri Ri dan Shin Shin tiba dengan selamat.

Ketua organisasi No Youth No Japan, Momoko Nojo mengungkapkan, partai politik di Jepang berorientasi pada laki-laki dan tidak terbuka.

“Jadi sulit mencari kandidat perempuan,” kata Nojo kepada AFP. sebelum pemungutan suara kepemimpinan LDP pada September 2024.

“Banyak perempuan juga bekerja di rumah, sehingga menyulitkan mereka menjadi politisi sambil mengurus keluarga,” tambah Nojo, yang juga memimpin proyek untuk mendorong dan mendukung perempuan dan kelompok minoritas untuk menjadi politisi.

Komite Kesetaraan Gender PBB sedang meninjau hak-hak perempuan di Jepang.

Untuk pertama kalinya dalam delapan tahun, komite tersebut diperkirakan akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Jepang usai pertemuan di Jenewa, Swiss, pada Kamis (17/10/2024).

Baca juga: Jepang hanya punya 13 CEO perempuan dari 1.600 perusahaan, terendah dibandingkan Eropa.

  Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top