JAKARTA, virprom.com – Asosiasi pengembang meminta DPR RI mendorong Kementerian Keuangan untuk memberikan subsidi perumahan murah pada tahun 2025 pada awal tahun tersebut atau tepatnya Januari.

Subsidi ini juga diberikan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Hal itu disampaikan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto pada Rapat Audiensi Umum (RDPU) dan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (20/8/2024).

“Karena selama ini kita harus menunggu sampai Februari, kadang Maret dulu baru terwujud. Ada overhead, biaya bunga, banyak biaya kalau FLPP tidak bisa kita wujudkan,” kata Joko.

Selain itu, Joko berharap kuota FLPP tahun 2024 dapat ditambah agar semakin mendekati pencapaian tahun 2023.

Tahun ini, pemerintah memberikan kuota FLPP sebanyak 116.000 unit rumah bersubsidi, jauh lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2023 sebanyak 229.000 unit rumah bersubsidi.

Baca Juga: Theo L Sambuaga dukung rehabilitasi perumahan

“Permintaan pertama kami adalah mencari dukungan dari komisi

Permintaan tambahan kuota FLPP dipengaruhi oleh backlog rumah tangga yang mencapai 10 juta.

“Setiap tahun tingkat permintaan rumah meningkat 600.000-800.000, yang bisa disediakan dan diterima sekitar 400.000-450.000. Setiap tahun backlog menumpuk, backlog selalu bertambah,” tambah Joko.

Sedangkan FLPP merupakan program yang efektif untuk menyalurkan pembiayaan perumahan rakyat. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.