Regulasi Angkatan Siber TNI Mesti Jelas Hindari Penyalahgunaan

JAKARTA, virprom.com – Rencana Cyber ​​​​Force TNI diharapkan memberikan regulasi yang jelas dan tegas agar tidak disalahgunakan oleh kelompok atau kepentingan tertentu serta menjamin keamanan data digital dan privasi manusia. .

Menurut Pengamat Pertahanan sekaligus salah satu pendiri Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, pemerintah harus memastikan sejak awal bahwa tujuan pembentukan Pasukan Siber TNI ditentukan oleh ketentuan yang menjadi jaminan keberadaan. kemajuan manusia. Hak Publik dan Privasi.

“Untuk memastikan keberadaan dimensi Internet ini tidak membatasi kebebasan dan privasi warga negara, penting untuk menetapkan peraturan yang jelas dan komprehensif,” kata Fahmi dalam keterangan yang diterima di Jakarta. / 2024).

Fahmi mengatakan, ide pokok pembentukan Pasukan Siber sebagai satuan keempat TNI adalah untuk mengantisipasi serangan siber baik dari negara maupun pihak luar. Jadi doktrin prioritasnya adalah pertahanan siber.

Baca juga: Pidato Pembentukan Pasukan Siber TNI Tuntut Dukungan Penuh Pemerintah

Tindakan yang dilakukan Fahmi ini tidak boleh melanggar peraturan perundang-undangan yang ada agar tidak disalahgunakan.

Fahmi berharap batasan operasi Cyber ​​Force diperjelas dalam rancangan undang-undang yang mengatur hal tersebut.

“Pemerintah juga harus bekerja sama dengan lembaga pemantau independen seperti Komisi Informasi, Ombudsman atau badan hak asasi manusia untuk memantau kerja Cyber ​​Force,” kata Fahmi.

Fahmi mengatakan pemerintah juga harus mendidik masyarakat tentang hak-hak mereka di Internet, serta mekanisme pelaporan ketika privasi digital mereka dilanggar.

Baca juga: Budi Arie: Negara sebesar Indonesia butuh kekuatan internet

Dengan mekanisme tersebut, Fahmi meyakini Cyber ​​Force yang akan tercipta akan memberikan rasa aman bagi masyarakat dan negara.

Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Agus Subiyanto menyebut komposisi Pasukan Siber yang direncanakan akan berbeda dengan satuan lain di TNI.

Menurut Agus, pasukan Siber TNI kemungkinan besar akan merekrut warga sipil atau PNS yang ahli di bidangnya.

TNI mengatakan Agus akan fokus merekrut anggota masyarakat yang memiliki keterampilan tingkat lanjut di bidang teknologi dan informasi, khususnya keamanan siber.

“Tentunya Internet berbeda dengan entitas lain. Kemungkinan besar warganya akan lebih banyak,” kata Agus usai menghadiri rapat kerja dan anggaran dengan Panitia I DPR RI di DPR RI Jakarta.

Baca Juga: Panglima Sebut Pasukan Siber Akan Rekrut Lebih Banyak Warga Sipil

“Kita harus memilih anak-anak yang sudah lulus SMA atau perguruan tinggi,” kata Agus.

Agus mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera membentuk kekuatan online. Dengarkan berita terkini dan informasi pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top