Referensi “Cyberlaw” untuk UU Keamanan dan Ketahanan Siber (Bagian II-Habis)

Amerika Serikat, yang menghadapi ancaman serangan siber global pada tahun 2022, telah mengesahkan Undang-Undang Keamanan Siber Amerika. Undang-undang tersebut disebut “S.3600 – Memperkuat Undang-Undang Keamanan Siber Amerika tahun 2022”.

Undang-undang ini, yang disahkan pada Maret 2022, mewajibkan operator infrastruktur penting, seperti sistem air atau jaringan listrik, untuk melaporkan setiap serangan siber atau peretasan yang mereka alami.

Baca artikel sebelumnya: Referensi Hukum Siber UU Keamanan dan Ketahanan Siber (Bagian I)

Laporan dikirim dalam waktu 72 jam setelah serangan atau peretasan ke Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA), badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS.

Secara khusus, undang-undang ini mengamanatkan organisasi untuk melaporkan secara spesifik dalam waktu 24 jam jika mereka telah melakukan pembayaran dalam kasus ransomware. Hal ini menunjukkan betapa AS memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini.

Undang-undang ini disahkan tidak hanya sebagai respon reaktif namun juga sebagai upaya mitigasi dan peringatan tepat waktu terhadap serangan terhadap warga negara. Rantai Pasokan

Selain S-3600, Presiden AS sebelumnya juga mengeluarkan kebijakan yang berwawasan ke atas melalui perintah eksekutif yang dikenal dengan Executive Order 14028 (EO 14028 EO 14028).

Administrasi Pelayanan Umum (GSA) dalam publikasinya tahun 2021 “Perintah Eksekutif 14028: Meningkatkan Keamanan Siber Bangsa” menyatakan bahwa Presiden AS mengeluarkan Perintah Eksekutif 14028 pada 12 Mei 2020 untuk mengatasi ancaman siber ini.

EO 14028 mewajibkan organisasi untuk meningkatkan keamanan siber dan integritas rantai pasokan perangkat lunak mereka.

Pertama, penyedia layanan harus berbagi informasi insiden tentang ancaman dunia maya yang mungkin memengaruhi jaringan pemerintah.

Pemerintah Federal juga direkomendasikan untuk menyediakan layanan cloud, arsitektur zero trust, autentikasi multi-faktor, dan enkripsi.

Kedua, peraturan ini menetapkan standar keamanan dasar untuk pengembangan perangkat lunak yang dijual kepada pemerintah. Minta pengembang untuk menjaga visibilitas yang lebih besar terhadap perangkat lunak mereka dan menjadikan data keamanan bersifat publik.

Ketiga, membentuk Cyber ​​Security Review Board (CSRB). Dewan ini diketuai bersama oleh kepala pemerintahan dan sektor swasta.

CSRB dapat bertemu untuk membahas insiden siber yang signifikan, meninjau dan membuat rekomendasi untuk meningkatkan keamanan siber.

Keempat, meningkatkan kemampuan mendeteksi aktivitas siber berbahaya di jaringan federal. Langkah ini adalah untuk mengaktifkan sistem deteksi dan respons titik akhir di seluruh pemerintahan dan meningkatkan pembagian informasi di seluruh pemerintah federal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top