Reading Camp, Progam Inovasi Kemitraan Indonesia-Australia untuk Tingkatkan Literasi Anak

KUPANG, virprom.com – Dalam upaya meningkatkan literasi, numerasi, dan karakter siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah dasar, pemerintah Indonesia dan Australia yang dipimpin oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) melakukan upaya program inovasi ( Perubahan Anak Sekolah Indonesia).

Tahap pertama program ini akan dilaksanakan pada tahun 2016-2020, tahap kedua pada periode 2020-2023, dan tahap ketiga akan dimulai tahun ini hingga tahun 2027.

Sejauh ini, sistem baru tersebut telah diterapkan di Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Baca juga: Program Kesiapsiagaan, Kemitraan Pemerintah Indonesia-Australia untuk Pengurangan Bencana di NTT

virprom.com berkesempatan mengunjungi salah satu lokasi implementasi sistem baru tersebut di SD Inpres Tarus 1, Kabupaten Kupang, NTT, pada Rabu (26/6/2024).

Sekolah mengadakan program Learning Camp, yaitu kelas khusus bagi siswa yang belum lancar membaca.

Direktur SD Inpres Tarus 1 Nere Setiawan Lede menjelaskan, Learning Camp merupakan program yang diadopsi Kabupaten Nagekeo dan terbukti berhasil di sana.

“Tes pertama, akhir November 2022, kami menguji 484 siswa dan ditemukan 152 siswa yang belum bisa membaca dengan baik,” kata Nere.

Siswa kelas 1-6 dibagi menjadi empat tingkat kemampuan: Tingkat 1: Literasi Tingkat 2: Kesadaran Kosakata Tingkat 3: Kesadaran Kalimat Tingkat 4: Kefasihan Membaca dan Pemahaman Membaca.

Dampak positif dari Learning Camp terlihat pada peningkatan jumlah anak yang mencapai level 4, sebanyak 326 siswa pada penilaian pertama tanggal 29-30 November 2022, 354 siswa pada 28 Februari 2023, 423 anak pada 4 April 2023, dan 429 anak 31 Mei 2023.

Hingga tahun 2024, dari empat anak yang mencapai level 4 pada 8 Maret, akan bertambah menjadi sepuluh siswa pada 14 Juni.

Jeri Selfin Pandey selaku guru kelas 2 SD Inpres Tarus 1 menjelaskan, program Learning Camp tahun 2023 akan dilaksanakan setiap dua minggu sekali, setiap hari Rabu dan Jumat pukul 14.30-16.30 WITA (di luar jam pembelajaran).

“Pada akhir Mei 2023, kami melakukan survei untuk mengetahui seberapa besar kemajuan yang dicapai para siswa yang mengikuti learning camp. Diketahui bahwa dari 152 anak yang belum lancar membaca di awal program, hanya 49 anak yang bertahan di akhir program.

“Program Learning Camp sangat membantu kami dalam meningkatkan kemampuan belajar para siswa. Hasil Learning Camp tahun 2023 yang memuaskan mendorong kami untuk kembali menyelenggarakannya di tahun 2024.

“Learning camp 2024 dilaksanakan setiap hari Jumat pada jam pelajaran, pukul 02.30 hingga 04.30 sore. Sebanyak 41 siswa berpartisipasi dalam program ini.” jelas guru yang biasa memanggilnya Selfin itu.

Guru yang memiliki pengalaman mengajar selama sebelas tahun ini mengaku puas dengan hasil learning camp karena kemampuan belajar siswa dapat meningkat secara signifikan.

Baca juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top