Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan “Bebaskan Palestina!”

WASHINGTON DC, virprom.com – Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di depan Gedung Putih di ibu kota AS pada Selasa (28/5/2024) untuk memprotes serangan Israel terhadap tenda-tenda di kota Rafah di Gaza selatan selama akhir pekan.

Mereka meminta pemerintah AS untuk berhenti mendanai perang Israel di Jalur Gaza.

Demonstrasi tersebut didukung oleh beberapa kelompok pro-Palestina, antara lain Gerakan Pemuda Palestina, Partai Sosialisme dan Kebebasan, dan Warga Maryland untuk Palestina.

Baca juga: Tanggapan Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Baik untuk Mereka

Para pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan “Kebebasan untuk Palestina,” “Akhiri pendanaan AS untuk apartheid Israel,” “Semua mata tertuju pada Rafah” dan “Hentikan pembantaian ini.”

Menurut kantor berita “Anadolu”, para pengunjuk rasa meneriakkan “Hentikan penembakan di Rafah sekarang”, “Hentikan pendudukan sekarang”.

Setidaknya 45 orang tewas dan sekitar 250 lainnya luka-luka akibat serangan Angkatan Udara Israel terhadap tenda pengungsi Palestina di Rafah, menurut layanan pers pemerintah di Gaza.

Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik Badan Pengungsi PBB (UNRWA) di Tal al-Sultan.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di wilayah tersebut, Israel terus melakukan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. 

Menurut otoritas kesehatan setempat, sekitar 36.100 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 81.000 orang terluka. 

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan. 

Baca juga: Pengemudi Tewas Saat Mobil Melaju Menabrak Gerbang Gedung Putih

Dalam putusan terbarunya, Mahkamah Internasional (ICJ) mendakwa Israel melakukan genosida dan memerintahkan Israel untuk segera menghentikan aktivitasnya di Rafah.

Baca juga: Mantan Penasihat Gedung Putih: Trump Tidak Cukup Pintar untuk Menjadi Diktator

Di Rafah, lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum invasi tanggal 6 Mei. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di perangkat seluler Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top