Rangkuman Hari Ke-848 Serangan Rusia ke Ukraina: Korsel Kaji Larangan Pasok Senjata ke Ukraina | Putin Wacanakan Kirim Senjata ke Korea Utara 

virprom.com – Beberapa hal baru masih terjadi dalam rangka memperingati 848 hari perang Rusia dan Ukraina, Kamis (20/6/2024).

Hal ini termasuk Korea Selatan yang mengatakan akan meninjau kembali kebijakan lamanya yang melarang negara tersebut memasok senjata langsung ke Ukraina. Korea Selatan kemungkinan akan mencabut larangan tersebut di tengah tekanan dari AS dan Ukraina untuk berpartisipasi dalam pasokan senjata ke negara yang berperang dengan Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengatakan ada kemungkinan Rusia akan mengirim senjata ke Korea Utara.

Baca juga: Rekap Hari ke 847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin terhadap Korea Utara | Pertempuran di Toretsk

Untuk lebih lengkapnya berikut rangkuman hari ke 848 penyerangan Rusia ke Ukraina yang bisa Anda baca: Jepang menyesalkan perjanjian Putin-Kim Jong Un.

Juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya “sangat prihatin” terhadap perjanjian pertahanan baru antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim Jong Un di Pyongyang.

Putin dan Kim mengumumkan pada Rabu (19/6/2024) bahwa mereka telah menandatangani perjanjian strategis, yang salah satunya menyatakan bahwa Rusia dan Korea Utara akan saling membantu jika terjadi “agresi” terhadap negara tersebut.

“Perjanjian kerja sama semacam itu mungkin merupakan pelanggaran langsung terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, dalam hal dampaknya terhadap lingkungan keamanan di seluruh negara dan kawasan kita,” kata Yoshimasa Hayashi kepada wartawan dalam penjelasan rutinnya.

“Jepang sangat prihatin agar Presiden Putin tidak menolak kerja sama militer-tenis dengan Korea Utara,” ujarnya, dikutip AFP.

Baca juga: Rekap Hari ke 846 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin terhadap Korea Utara | Penemuan tentara Ukraina yang memenggal kepala Korea Selatan untuk meninjau kembali larangan penjualan senjata ke Ukraina

Eksportir senjata utama Korea Selatan akan merevisi kebijakan lama yang melarang negara tersebut memasok senjata langsung ke Ukraina.

Seorang pejabat kepresidenan Korea Selatan mengatakan hal ini pada hari Kamis, setelah Korea Utara dan Rusia menandatangani perjanjian pertahanan.

“Kami berencana mempertimbangkan kembali isu pemberian dukungan militer kepada Ukraina,” kata seorang pejabat kepresidenan kepada wartawan.

Seoul memiliki kebijakan lama yang melarang penjualan senjata ke zona konflik aktif, dan kebijakan ini tetap berlaku meskipun ada seruan dari Washington dan Kyiv untuk mempertimbangkannya kembali. Ukraina: 10 anak kembali dari wilayah Rusia

Ukraina di Kami mengumumkan bahwa sepuluh anak-anak Ukraina dan keluarga mereka telah kembali ke wilayah di bawah kendali pasukan Kyiv setelah selamat dari pendudukan Rusia, yaitu.

Kyiv menuduh Moskow menculik hampir 20.000 anak-anak dari wilayah timur dan selatan Ukraina, dan banyak lagi anak-anak yang hidup di bawah kendali Rusia setelah pasukan Moskow menyerbu pada Februari 2022. 

“Ada anak-anak dan keluarga mereka yang tinggal di wilayah Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia yang untuk sementara tinggal di sana,” kata Ombudsman Hak Asasi Manusia Ukraina, Dmytro Lubinets.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top