Rancangan Gencatan Senjata di Gaza untuk 6 Minggu dan Bisa Diperbarui

virprom.com – Perjanjian gencatan senjata di Gaza tidak menemukan titik temu antara Israel dan Hamas di kedua belah pihak.

Alasannya, Hamas ingin gencatan senjata tidak bersifat permanen. Sementara itu, kelompok Hamas menuntut diakhirinya perang ini dan gencatan senjata permanen atau permanen.

Dikutip Al Jazeera, Senin (10/6/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken diperkirakan akan tiba di Timur Tengah untuk mempromosikan proposal gencatan senjata terbaru dalam perang Israel-Hamas.

Baca juga: Ini Alasan Menteri Perang Israel Mundur dari Pemerintahan Netanyahu

Pejabat tinggi Washington diperkirakan akan mengunjungi Mesir dan Israel pada hari Senin untuk memulai tur kedelapannya di wilayah tersebut dalam beberapa bulan, sebelum melanjutkan ke Yordania dan Qatar.

Dia akan mencari dukungan untuk rancangan terbaru perjanjian gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Joe Biden 10 hari lalu, yang juga diperkirakan akan disetujui oleh Amerika Serikat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Namun, karena baik Israel maupun Hamas tidak sepenuhnya mendukung rencana tersebut, pertempuran terus berlanjut, dengan serangan udara menghantam Jalur Gaza pada Minggu malam dan Senin pagi.

Di Kairo, Blinken bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sebelum mengunjungi Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Baca Juga: Bus Jemaah Haji Diserang di India, 10 Orang Tewas

Selain mendorong usulan gencatan senjata, para pejabat AS juga akan membahas pembukaan perbatasan Rafah dengan Mesir.

Ini adalah poin penting bagi misi bantuan ke Gaza, yang direbut Israel di tengah invasi darat di wilayah selatan bulan lalu.

Biden pada 31 Mei 2024 menguraikan proposal tiga fase untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza yang menurutnya diusulkan oleh Israel.

Namun, baik Israel maupun Hamas tidak sepenuhnya mendukung rencana tersebut dan negosiasi masih berlangsung.

Seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zohri, pada hari Senin mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar mengakhiri perang.

“Kami menyerukan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan tekanan kepada pendudukan untuk menghentikan perang di Gaza, dan gerakan Hamas siap merespons positif setiap inisiatif yang dapat mengakhiri perang,” jelasnya.

Usulan tersebut antara lain pertukaran tahanan Palestina dengan warga Israel, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka di wilayah kantong tersebut, dan rencana pembangunan kembali wilayah tersebut, yang sebagian besar telah hancur sejak 7 Oktober 2023.

Tampaknya Shihab Rattansi dari Al Jazeera mengatakan versi terbaru dari proposal tersebut berbeda dalam beberapa hal penting dari upaya sebelumnya.

Pertama, secara spesifik disebutkan bahwa Israel telah menerima perjanjian gencatan senjata. Versi sebelumnya hanya menyebutkan bahwa perjanjian gencatan senjata diterima oleh Israel, ujarnya.

Baca juga: 3 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Vietnam

Perjanjian tersebut juga secara khusus menyatakan bahwa gencatan senjata akan dilanjutkan setelah enam minggu dan diperbarui seiring dengan berlanjutnya negosiasi.

“Tetapi ini bukanlah jeda permanen dan kategoris. Itulah yang diinginkan sebagian anggota Dewan Keamanan,” jelas Ratanci. Dengarkan berita terkini dan kumpulan berita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top