Puluhan WNI Diduga Disiksa di Myanmar

Ditulis oleh Fathiya Warda/Voice of America Indonesia

MANILA, virprom.com – Puluhan suara permohonan bantuan dalam dua video yang viral di Indonesia menarik perhatian Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI setelah diketahui merupakan warga negara Indonesia ( WNI).​

Warga negara Indonesia diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan manusia. Mereka mengaku pernah ditahan dan disiksa di Myawaddy, Myanmar.

Judah Nugraha, Direktur Perlindungan Sipil Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan KBRI Yangon memperkirakan terdapat puluhan WNI di Paru, daerah terpencil di Myawaddy. . dikatakan. , Myanmar.

Baca juga: 11 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Junta Militer Myanmar

Daerah tersebut pernah menjadi lokasi konflik bersenjata dan saat ini dikuasai oleh kelompok pemberontak.

Judah mengatakan KBRI Yangon juga sedang berkoordinasi dan berkomunikasi dengan otoritas Myanmar, khususnya jaringan Myawad.

KBRI juga berhasil berkomunikasi dengan beberapa WNI tersebut.

“Ada beberapa orang dan ceritanya berbeda-beda. Mereka bukan kelompok yang sama dan mereka tidak datang (ke Myanmar) dalam waktu yang bersamaan. Ada yang mengaku tertipu. ” kata Yehuda kepada VOA. Indonesia, Senin (9 September 2024).

Dia menambahkan bahwa mereka dibujuk untuk bekerja dan melakukan penipuan. KBRI Yangon menyebutkan, hingga saat ini terdapat 63 WNI di Myawaddy. Dari jumlah tersebut, 38 orang tinggal di Baloo.

Puluhan warga negara Indonesia berusia antara 20 dan 30 tahun tersebut sebagian besar berasal dari provinsi Sumatera Utara, Bali, dan Jawa Timur.

Selain itu, Yehuda menggambarkan pola penipuan yang sama ketika dia ditawari pekerjaan. Kebanyakan dari mereka ditawari bekerja di Thailand namun kemudian pindah ke Myanmar.

Operasi penyelamatan dan evakuasi diperkirakan akan memakan waktu karena Myawaddy merupakan bagian dari wilayah konflik bersenjata.

Sejak tahun 2020, Kementerian Luar Negeri RI telah memproses 3.703 kasus penipuan online yang menyebabkan korban dipulangkan ke Indonesia. Namun kejadian serupa kerap terulang.

Baca juga: Serangan Drone di Myanmar Tewaskan Ratusan Warga Rohingya, Termasuk Anak-anak

Oleh karena itu Yehuda menekankan perlunya meningkatkan pencegahan di hulu. Hal ini bermula dari peningkatan kesadaran masyarakat ketika masyarakat mendapat tawaran bekerja di luar negeri dengan janji penghasilan tinggi tanpa kualifikasi khusus.

Dia menyerukan kampanye yang mendesak masyarakat untuk terlebih dahulu memeriksa informasi apa pun yang mereka terima kepada pihak berwenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top