Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

JAKARTA, virprom.com – Relawan Pro Jokowi (Projo) menuding kelompok yang menuntut pengunduran diri Budi Ari sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika akibat penyerangan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) yang berasal dari kelompok pendukung Presiden yang saat itu menjabat. pemenangnya kalah pada Pilpres 2024.

Sekjen Proyo Handoko mengatakan, dakwaan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Proyo beberapa waktu lalu.

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa angka tersebut berasal dari mereka yang tetap berpihak pada presiden pemenang Pilpres Februari 2024. Itu tidak menunjukkan kedewasaan politik dengan melihat kata-kata yang digunakan untuk mewujudkannya, kata Handoko. konferensi pers di kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).

Ia juga prihatin dengan kelakuan sebagian orang di media sosial yang menurutnya berpolitik dan memanfaatkan situasi untuk menyerang Budi Ari yang juga Presiden Proyo.

Baca Juga: Budi Ari Dipanggil Mundur, Projo: Jendral Bakal Maju?

“Serangan Menteri Komunikasi dan Media Budi Arieh Setiadi, Ketum Projo dan mempersempit tujuan politik. Handoko mengatakan, “Mereka memilih bekerja keras bersama pemerintah untuk menciptakan kekacauan opini publik.”

Dalam pantauan yang dilakukan Projo, bukan satu atau dua nama, melainkan banyak nomor.

Padahal, angka-angka yang kami temukan adalah mereka yang kemarin menentang politik terkait Pilpres 2024, jadi kawan-kawan, kami dan Proyo menyimpulkan masih ada yang tersisa di Pilpres 2024, kata Handoko.

Di sisi lain, Menteri Penerangan dan Penyiaran Budi Arieh meminta masyarakat menunggu keputusannya apakah akan mundur dari jabatan Menteri Penerangan dan Penyiaran atau tidak.

Desakan agar Budi Ari mundur muncul setelah sistem Pusat Data Nasional (PDN) dipasang.

Baca juga: Usai Bertemu dengan Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Ya tunggu saja, kata Budi Ari saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis malam (27/06/2024).

Terkait permintaan Menteri Penerangan dan Penyiaran yang terkesan mundur, Budi memilih enggan berkomentar.

“Ah, itu tidak ada penjelasannya, itu hak masyarakat yang mengatakannya,” ujarnya.

Sementara Safenet mengeluarkan petisi agar Budi Ari mundur dari jabatan Menteri Komunikasi dan Penyiaran.

CEO Safenet Nenden Sekar Arum mengatakan, petisi tersebut diluncurkan untuk mengkampanyekan secara terbuka agar masyarakat harus bertanggung jawab atas berbagai serangan siber yang berujung pada penyerangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

“Budi Ari kita bidik karena beliau Menkominfo, sedangkan Kominfo adalah instansi yang bertanggung jawab di PDNS,” kata Neden saat dihubungi virprom.com, Kamis (27/06/2024).

Baca Juga: Menteri Penerangan dan Penyiaran dan Kepala BSSN Hilang Usai Rapat PDN di Istana Kerajaan, Tak Ikut Media Talk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top