Program Siap Siaga, Kolaborasi Pemerintah RI-Australia untuk Mitigasi Bencana di NTT

KUPANG, virprom.com – Sejak tahun 2020, Program Kesiapsiagaan yang dilaksanakan merupakan hasil kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas tanggap bencana Indonesia.

Inisiatif ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (MDP) 2020-2024. dan Strategi Kemanusiaan Pemerintah Australia (2016). 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Cornelis Wadu, Selasa (25/6/2024) mengatakan mitra Siap Siaga adalah bidadari penolong masyarakat.

Baca juga: Bersamaan dengan program kesiapsiagaan Australia, BPBD NTT berupaya mengurangi risiko bencana.

Ditemui di kantor BPBD NTT, ia mengatakan dengan 1.192 pulau yang ada di NTT, wilayah provinsi tersebut berbeda dan rawan bencana.

Topografinya sangat berbeda-beda, dan kerentanan pulau ini rawan terhadap bencana, baik tsunami, gempa bumi, bahkan bencana lainnya, sering longsor, dan lain-lain, kata Cornell.

Ia menambahkan, faktor pertama yang menentukan kerentanan terhadap bencana adalah kondisi pulau dan kedua adalah sulitnya menjangkau masyarakat di pulau tersebut.

Kemudian pada bulan-bulan tersebut, NTT biasanya mengalami kekeringan yang menjadikan mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat adalah petani.

Baca juga: Sekolah NTT Dimulai Pukul 05.30 WIB, Ini Waktu Sekolah di 10 Negara Maju dengan Pendidikan Terbaik

Data kesiapsiagaan menyebutkan, sepanjang tahun 1999 hingga 2021, NTT mengalami 843 bencana alam yang mengakibatkan 588 orang meninggal dunia dan infrastruktur rusak parah.

Sebanyak 94 persen kejadian ini berkaitan dengan perubahan iklim. Banjir merupakan peristiwa yang paling sering terjadi, kemudian NTT telah dilanda 20 kali tsunami dalam dua abad terakhir, termasuk Tsunami Flores tahun 1992 yang memakan korban jiwa sekitar 2.000 orang. 

Untuk mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan penanggulangan bencana, BPBD NTT bekerja sama dengan program Kesiapsiagaan Pemerintah Australia, khususnya Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), melakukan berbagai kegiatan.

Salah satunya gedung BPBD NTT Jalan Teratai no. 11, Naikolan, Kupang.

Selain itu, terdapat pula kegiatan terkait disabilitas lainnya yang difasilitasi oleh program Siap Siaga.

Cornelis juga menyampaikan apresiasi atas kemitraan Indonesia dan Australia, karena program Siap Siaga telah membantu mengurangi bencana BPBD dan masyarakat pada umumnya.

Oleh karena itu, atas nama pemerintah, saya sekali lagi meminta agar kerja sama Australia dengan Indonesia terus berlanjut dan sahabat Siap Siaga selalu bersama, ”pungkasnya.

Baca juga: Media Asing Khawatir dengan Kabar Hiu Berwajah Manusia di NTT

Program kesiapsiagaan bekerja di berbagai tingkatan untuk meningkatkan sistem manajemen bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top