virprom.com – Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri akan mewakili Merah Putih di cabang atletik di Olimpiade Paris 2024.

Kemudian, Muhammad Zohri menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang atletik di Olimpiade 2024.

Sprinter asal Lombok itu meraih tiket Olimpiade 2024 melalui Universality Pathway, program National Olympic Committee (NOC).

Bagi Zohri, mengikuti Olimpiade bukanlah hal baru. Ia berpengalaman bermain di ajang multievent bergengsi tahun 2020 di Tokyo tersebut.

Zohri memang menjadi kebanggaan Indonesia dalam bidang atletik. Pemain berusia 24 tahun itu bahkan pernah dijuluki sebagai “manusia tercepat di Tanager Asia”.

Baca juga: Profil Maryam March Maharani, Atlet Judo yang Akhiri Dahaga Olimpiade Indonesia

Kemudian, Muhammad Zohri mencatatkan rekor sebagai atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas pada Kejuaraan Atletik Dunia U20 2018 di Finlandia.

Namun, sebelum nama Zohri menjadi besar seperti sekarang, ia mengalami kehidupan yang sulit karena berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas, Zohri, bungsu dari empat bersaudara, kerap kelaparan karena kekurangan makanan.

Kesulitan bertambah ketika orang tua Zohri meninggal.

Ibunya, Saeriah, meninggal pada tahun 2015, dan kemudian ayahnya, Ahmad Yani, meninggal pada tahun 2017.

Meski demikian, Zohri tak putus asa. Bakat larinya terus meningkat setelah dilatih oleh guru olahraga SMP Selamat 1, Rosida.

Keterampilan Zohri terus meningkat setelah ia masuk pemusatan latihan nasional PB PASI. 

Baca juga: Profil Rio Waida, Tatanan Tokyo Hadapi Gelombang Pasang Olimpiade Paris 2024

Zohri kini sempat menjalani pemusatan latihan di Phoenix, AS menjelang Olimpiade 2024. Ia pun sempat mempelajari teknik lari baru.

Teknik ini mengharuskan Anda memiringkan posisi tubuh saat keluar dari kotak start.

Namun, Zohri merasa tidak nyaman dengan teknik baru yang dipelajarinya di Amerika sehingga kinerjanya tidak baik.