Profil Azzahra Permatahani: Tembus Olimpiade 2024 pada “Menit Terakhir”

virprom.com – Tujuan Azzahra Permatahani pada tahun 2024 awalnya adalah mencatatkan prestasi di ajang PON. Namun, di “menit terakhir”, ia justru lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Azzahra Permatahani menulis “pemegang rekor nasional” dan “Olimpiade” di profil Instagram-nya.

Perenang berusia 22 tahun itu memang membuat gebrakan dan mencetak rekor renang nasional pada 2019.

Azzahra Permatahani yang saat itu berusia 17 tahun mengikuti Kejuaraan Renang Jakarta Open 2019 di Stadion Akuatik GBK pada 26-28 September.

Ia berhasil memecahkan dua rekor nasional. Yang pertama adalah rekor gaya dada 200 meter dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik pada hari pertama perlombaan.

Baca Juga: Profil Arif Dwi Pangestu Menyongsong Olimpiade Kedua Sejak Usia Masih Muda

Ia memecahkan rekor nasional yang dipegang Vannesae Evanto yang mencatatkan waktu 2 menit 32,57 detik pada tahun 2018.

Di hari kedua Kejuaraan Renang Jakarta Terbuka 2019, Azzahra kembali mencetak rekor di nomor gaya ganti perorangan 200m putri dengan catatan waktu 2 menit 16,43 detik.

Ia mengalahkan rekornya sendiri yang dibuatnya di IOAC 2018 (2 menit 16,71 detik).

Melihat prestasi tersebut, wajar jika Azzahra menuliskan “pemegang rekor nasional” di akun Instagramnya.

Status “Olimpiade” Azzahra juga tidak perlu dipertanyakan lagi. Pada usia 19 tahun, ia menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada tahun 2021.

Saat itu, Azzahra sempat gagal lolos dari fase kualifikasi nomor gaya ganti individu 400 meter setelah mencatatkan waktu 4 menit 54,54 detik.

Gadis kecil kelahiran 7 Januari 2002 itu kini sedang mempersiapkan partisipasinya di Olimpiade untuk kedua kalinya. Dia dan Joe Aditya Kurniawan akan mewakili renang Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga: Profil Rezza Octavia: Debutan Olimpiade 2024, 1.000 Anak Panah Tajam

Azzahra dan Joe sama-sama lolos ke Olimpiade Paris 2024 di lintasan Universal Place. Kabar lolosnya Azzahra dan Joe disampaikan Komite Olimpiade Indonesia pada awal Juli lalu.

Universality Place adalah sistem kualifikasi yang memungkinkan NOC suatu negara yang gagal memenuhi syarat atlet untuk olahraga apa pun untuk mengirimkan salah satu atlet pria atau wanita tertinggi ke Olimpiade.

Sistem Universality Place bertujuan untuk menciptakan keberagaman di negara-negara peserta Olimpiade.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top