Pro-Kontra Penggunaan AI dalam Industri Musik

SENI lagu dan musik yang diciptakan oleh Artificial Intelligence (AI) menyebar kemana-mana. Penikmat musik di Indonesia pasti akan menemui kejutan-kejutan tersebut.

Kini AI tidak bisa begitu saja membuat musik baru. AI juga bisa meng-cover lagu dengan teknologi mendalam yang semakin jernih dan nyaris sempurna.

Masalahnya, apakah hal ini sah? Hal inilah yang memunculkan pro dan kontra. Manfaat AI

Ditto Music Research menyatakan dalam laporan bertajuk “60% musisi sudah menggunakan AI untuk memutar musik” (05-04-2023) bahwa survei terhadap lebih dari 1.200 platform pengguna menunjukkan bahwa hampir 60 persen produser musik independen akan menggunakan AI pada tahun 2023. akan membuat AI. dalam proyek musik mereka.

Berikutnya, 77 persen artis akan menggunakan AI untuk membuat cover lagu mereka, 66 persen untuk komposisi dan kecerdasan buatan, dan 62 persen untuk produksi musik.

Menurut Ditto, hanya 47 persen yang menyatakan akan menggunakan AI untuk penulisan lagu.

Temuan Ditto menunjukkan bahwa popularitas teknologi ini terus meningkat di komunitas musik independen. Ditto memperkirakan AI akan menguasai hingga 50 persen industri musik pada tahun 2030.

Diumumkan melalui situs resminya, Ditto Music adalah salah satu layanan distribusi, rekaman, dan manajemen artis musik terkemuka di dunia. Ditto mendukung lebih dari 1 juta artis dan label independen di seluruh dunia. AI membantu

Kesimpulan penelitian Ditto tidaklah mengejutkan. Kini, AI telah memberikan banyak kemudahan dan efisiensi bagi para pencipta dan industri musik.

AI juga digunakan dalam banyak cara. AI dapat digunakan untuk menciptakan musik, musik, dan harmoni.

Algoritme pembelajaran mesin, seperti pembelajaran mendalam yang dilatih dengan data musik, dapat menciptakan tugas baru. Atau meniru warna dan simbol komposer terkenal.

AI dapat membuat lagu baru dengan menganalisis ribuan lagu yang ada. Pelajari pola, musik, musik dan lagu. Teknologi ini memungkinkan untuk membuat lagu baru atau melatih pola tertentu.

AI dapat membantu pencampuran dan optimalisasi produksi musik. Jadikan itu terdengar lebih baik dan ciptakan produk akhir yang lebih baik.

Dalam praktiknya, AI juga digunakan untuk menciptakan ekspresi wajah dan dua suara yang dalam dari penyanyi terkenal. Teknologi ini memungkinkan terciptanya video atau rekaman yang seolah-olah dibuat oleh seniman sungguhan, bahkan seniman yang sudah meninggal.

Teknik ini menggunakan jaringan saraf untuk menggabungkan suara dan wajah dengan akurasi tinggi. Misalnya, AI dapat menghasilkan lagu-lagu Indonesia yang terdengar seolah-olah dinyanyikan oleh penyanyi populer Amerika atau Inggris dengan suara ‘aslinya’.

AI dapat menganalisis data musik untuk mengenali pola, tren, dan preferensi mendengarkan. Ini berguna bagi penulis dan seniman dalam strategi pemasaran.

Keuntungan lainnya adalah menentukan target musik yang sesuai dengan minat populasi atau target audiens.

Dalam industri musik digital, AI digunakan oleh platform streaming musik. Khususnya bagi individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top