Presiden Venezuela Geser Natal ke 1 Oktober untuk Redakan Kerusuhan

CARACAS, virprom.com – Presiden Venezuela Nicolás Maduro memindahkan perayaan Natal negaranya ke 1 Oktober untuk meredakan ketegangan akibat perselisihan hasil pemilihan presiden.

Kantor berita AFP melaporkan, presiden berusia 61 tahun itu ingin menghadirkan keceriaan Natal di tengah kekacauan yang terjadi saat ini.

Maduro dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden pada 28 Juli dan mendapatkan masa jabatan enam tahun yang ketiga, namun oposisi dan beberapa negara tidak mengakuinya.

Baca Juga: AS menyita pesawat kepresidenan Venezuela, katanya pembeliannya ilegal

“Untuk menghormati Anda, sebagai ucapan terima kasih kepada Anda, saya memutuskan Natal akan diundur ke 1 Oktober,” kata Maduro di televisi, Senin (9/2/2024).

Ini bukan pertama kalinya Maduro mengubah tanggal Natal di negara mayoritas Katolik Venezuela sejak mengambil alih kekuasaan dari Hugo Chavez pada tahun 2013.

Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Amerika Latin mendukung pernyataan kemenangan Edmundo Gonzales Urrutia di oposisi.

Sementara itu, pendukung Maduro, Meksiko, Kolombia, dan Brasil enggan mengakui hasil resmi tanpa melihat penghitungan ulang suara secara rinci.

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS: Banyak Bukti González Urrutia Memenangkan Pilpres Venezuela. Protes meletus di Venezuela, dengan rakyat Venezuela menolak hasil pemilihan presiden yang diklaim Maduro dan González ada di tangan mereka. Pemilihan presiden Venezuela dimenangkan dan hasil resminya diragukan

Namun, komisi pemilu Venezuela mengaku tidak bisa mempublikasikan catatan pemungutan suara karena datanya telah dibobol oleh peretas. Menurut pengamat, tidak ada bukti mengenai hal tersebut.

Jaksa Venezuela kemudian mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Gonzalez, yang bersembunyi karena mengaku memenangkan pemilihan presiden.

“Tidak ada seorang pun di negara ini yang kebal hukum, seperti halnya manusia… Edmundo González Urrutia berusaha menjadi pengecut,” kata Maduro.

Protes terhadap kemenangan Maduro telah menyebabkan 25 warga sipil dan dua tentara tewas. Hampir 200 korban terluka dan lebih dari 2.400 orang dipenjarakan.

Baca juga: 5 Fakta Terkait Pilpres Venezuela 28 Juli. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top